Elon Musk Berencana Tambah Fitur Pembayaran Digital di Twitter, Kuat Dugaan Akibat Pendapatan Menurun Tajam

- 3 Februari 2023, 11:32 WIB
 Ilustrasi Twitter platform media sosial dengan logo burung biru/ Unsplash @Alexander Shatov
Ilustrasi Twitter platform media sosial dengan logo burung biru/ Unsplash @Alexander Shatov /
GALAMEDIANEWS – Twitter sebagai sebuah perusahaan kini dalam rangka memperkenalkan fitur transaksi pembayaran di platform media sosial berlogo burung biru tersebut. Melansir dari Reuters, Jum’at, kabar tersebut  dilaporkan pertama kali oleh Financial Times pada Senin dan  informasi diperoleh dari orang-orang yang berkepentingan di dalamnya. 
 
Pemimpin Twitter, Elon Musk mendorong Twitter agar mencari aliran dana baru sebagai sumber pemasukan. Hal tersebut dikarenakan dari sisi periklanan pendapatan Twitter mengalami penurunan, setelah pengambilalihan perusahaan senilai 44 milyar oleh Elon Musk di bulan Oktober. Perkembangan dari fitur pembayaran dipercayakan kepada Esther Rawford, selaku manajemen produk dari Twitter.  Menurut laporan yang diterima, Ester merupakan tangan kanan dari Elon Musk.
 
Musk sebelumnya telah menyatakan akuisisi Twitter merupakan master plan untuk menciptakan Twitter sebagai aplikasi multi fungsi; melayani dalam jejaring sosial, pembayaran secara peer to peer dan belanja di e-commerce. Sebelum pengambilalihan oleh Elon Musk, pada awal tahun 2021 Twitter memperbolehkan adanya kegiatan transaksi seperti pengguna akun boleh menerima tip atau pembayaran digital dari para pengikutnya.  

Pemasukan Menurun Tajam

Mengutip dari Reuters, iklan sebagai sumber pemasukan dari Twitter menurun sebanyak 71 % di bulan Desember, data yang diperoleh dari firma riset periklanan menunjukkan sejumlah perusahan iklan terkemuka memangkas pengeluaran di platform media sosial  
setelah diambil alih oleh Elon Musk. 
 
Berdasarkan data terbaru oleh Standard Media Idex (SMI) Twitter melakukan tindakan terkait kepergian massal perusahaan periklanan. Alhasil, Twitter melakukan beberapa perubahan kebijakan agar menarik kembali para pengiklan; menawarkan beberapa slot iklan secara gratis, pencabutan larangan iklan bersifat politik dan memperbolehkan perusahaan periklanan memiliki kontrol lebih besar atas iklannya. 
Berdasarkan data dari SMI, pemasukan iklan di Twitter menurun sebanyak 55% di bulan November tahun lalu, meskipun bulan ini biasanya merupakan waktu puncak untuk mengiklankan produk mereka selama musim liburan. 
 
Sebagian besar perusahan periklanan telah memberhentikan pengeluarannya di bulan November. Sebuah firma riset periklanan lainnya, Pathmatics memperkirakan  14 dari 30 perusahaan terkemuka di bidang periklanan telah menutup kerjasama periklanannya dengan Twitter semenjak Elon Musk berkuasa di Bulan Oktober tahun lalu.

Baca Juga: AWAS! 6 DOSA Orang Tua Pada Anak yang Harus Dihindari, Nomor 4 Sering Dianggap Sepele

Pada sebuah agenda Twitter Space di Bulan November silam, terkait isu sejumlah perusahaan periklanan tersebut, Musk mengatakan paham apabila perusahaan ingin “memberhentikan sejenak”.  Dalam waktu yang bersamaan, Musk turut menyalahkan kelompok aktivitis yang menekan perusahan periklanan untuk menarik iklannya di media sosial tersebut. Sebagai informasi, pemasukan dari iklan menyumbang sekitar 90% pendapatan Twitter.***   
 
 

Editor: Nalarya Nugraha

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x