Network
GALAMEDIANEWS - Presiden Turki Tayyip Erdogan pada hari Selasa mengumumkan keadaan darurat di 10 provinsi yang hancur akibat dua gempa bumi dahsyat yang menewaskan lebih dari 5.100 orang dan meninggalkan jejak reruntuhan di Turki selatan dan negara tetangganya, Suriah, serta menyatakan 10 provinsi sebagai zona bencana untuk meningkatkan upaya penyelamatan.
Tindakan itu diambil ketika jumlah korban tewas terus mengalami peningkatan akibat dua gempa bumi besar yang melanda Turki dan Suriah pada hari Senin.Jumlah korban tewas telah mencapai 5.000 orang. Tim penyelamat juga harus berpacu dengan waktu untuk menggali korban yang terkubur di bawah reruntuhan puing-puing bangunan yang runtuh.
Dengan mendeklarasikan keadaan darurat, presiden dan kabinet tidak perlu lagi meminta persetujuan dewan parlemen untuk memberlakukan undang-undang baru dan membatasi atau menangguhkan hak-hak dan kebebasan yang mereka anggap perlu.
"Kami telah memutuskan untuk mendeklarasikan keadaan darurat untuk memastikan operasi-operasi dilakukan dengan cepat," kata Erdogan dalam pidato keduanya sejak gempa pertama terjadi pada hari Senin pagi sebagaimana dikutip melalui berita Reuters pada Selasa, 7 Februari 2023.
Presiden Erdogan juga mengatakan bahwa keadaan darurat akan berlangsung selama tiga bulan, yang berarti akan berakhir sesaat sebelum pemilihan presiden dan legislatif yang dijadwalkan pada tanggal 14 Mei 2023. Keadaan darurat juga dapat diperpanjang.
Lebih lanjut Erdogan mengatakan bahwa sudah ada 70 negara yang menawarkan bantuan untuk operasi pencarian dan penyelamatan dan Turki juga berencana untuk memberlakukan keadaan darurat nasional.
Baca Juga: LINK NONTON dan DOWNLOAD Film High and Low The Worst X Cross Tersedia di Sini, Tinggal Klik Saja
Menurut Erdogan, ada 70 negara yang telah menawarkan bantuan untuk operasi pencarian dan penyelamatan dan pemerintah Turki berencana untuk membuka hotel-hotel di pusat pariwisata Antalya, di bagian barat, untuk menampung orang-orang yang terkena dampak gempa bumi, kata Erdogan, yang akan menghadapi pemilihan umum nasional dalam waktu tiga bulan lagi.***
