Netanyahu Berjanji Bertindak Lebih Keras Terhadap Penyerang Palestina

- 12 Februari 2023, 23:02 WIB
Warga Israel melihat mobil di lokasi kejadian yang diduga sebagai tempat serangan penabrakan di Yerusalem, REUTERS/Ammar Awad
Warga Israel melihat mobil di lokasi kejadian yang diduga sebagai tempat serangan penabrakan di Yerusalem, REUTERS/Ammar Awad /

GALAMEDIANEWS - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Minggu berjanji untuk menanggapi serangan Palestina di Yerusalem dan Tepi Barat yang diduduki, di tengah tekanan yang meningkat di pemerintahan sayap kanannya untuk mengambil tindakan yang lebih keras.

Pernyataannya muncul dua hari setelah serangan mobil di pinggiran Yerusalem menewaskan tiga warga Israel dan dua minggu setelah seorang pria bersenjata Palestina menewaskan tujuh orang di dekat sebuah sinagog, yang semakin memperburuk situasi keamanan di Israel.

Sebagaimana dilansir melalui media Reuters, pasukan Israel telah melakukan ratusan penangkapan dalam penggerebekan yang dilakukan hampir setiap hari dalam beberapa bulan terakhir, disertai dengan baku tembak dengan militan Palestina. Sedikitnya 42 warga Palestina telah terbunuh tahun ini, termasuk militan dan warga sipil.

Baca Juga: ANIME ONE PIECE Bakal Istirahat Panjang Mulai Bulan Ini, Simak Penjelasannya Berikut Ini

"Rapat kabinet hari ini bertujuan untuk mempersiapkan langkah-langkah yang lebih komprehensif terhadap mereka yang melakukan serangan teroris di Yerusalem Timur dan Yudea dan Samaria, sambil mencegah sebanyak mungkin kerusakan pada mereka yang tidak terlibat," kata Netanyahu, menggunakan istilah yang biasa digunakan di Israel untuk merujuk pada Tepi Barat.

Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Netanyahu, Itamar Ben-Gvir, mengatakan bahwa polisi telah meluncurkan kampanye hukum dan ketertiban besar-besaran di Yerusalem Timur, mulai dari mengeluarkan tiket parkir hingga menghancurkan rumah-rumah penyerang Palestina.

Ben-Gvir, seorang garis keras ultra nasionalis yang menentang warga Palestina, disambut di lokasi serangan hari Jumat oleh massa yang marah dan menuntut tindakan. Dia tidak memberikan komentar khusus pada awal rapat kabinet.

Sebelum rapat kabinet, Ben-Gvir mengatakan kepada para wartawan bahwa ia berniat melakukan operasi di Yerusalem Timur yang mirip dengan kampanye militer berskala besar yang dilancarkan Israel di Tepi Barat selama pemberontakan Palestina 20 tahun yang lalu.

Baca Juga: SINOPSIS 7 DRAKOR Terbaru Februari 2023, Ada Love To Hate You

Halaman:

Editor: Shiddik Zaenudin

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x