Filipina Ajukan Protes ke China Atas Penggunaan Laser dan Kegiatan Agresif oleh Kapal-kapalnya

- 14 Februari 2023, 15:05 WIB
Sebuah kapal penjaga pantai Tiongkok terlihat di Second Thomas Shoal, 105 mil laut di lepas pantai Provinsi Palawan, Filipina, 6 Februari 2023 dalam gambar handout ini./Pasukan Penjaga Pantai Filipina./Handout via REUTERS
Sebuah kapal penjaga pantai Tiongkok terlihat di Second Thomas Shoal, 105 mil laut di lepas pantai Provinsi Palawan, Filipina, 6 Februari 2023 dalam gambar handout ini./Pasukan Penjaga Pantai Filipina./Handout via REUTERS /

GALAMEDIANEWS - Filipina pada hari Selasa 14 Februari 2023 mengajukan protes diplomatik yang menyerukan kepada Beijing untuk memastikan kapal-kapalnya menghentikan 'kegiatan agresif'.

Langkah itu dilakukan setelah Manila menuduh penjaga pantai China mencoba memblokir salah satu kapalnya di Laut China Selatan dengan menggunakan laser.

Penjaga pantai Filipina mengatakan pada hari Senin bahwa sebuah kapal penjaga pantai China mengarahkan 'laser kelas militer' ke salah satu kapal Manila yang mendukung misi pasokan untuk pasukan di jalur perairan yang disengketakan pada tanggal 6 Februari 2023, yang untuk sementara waktu membutakan awaknya yang berada di atas kapal.

Baca Juga: UPDATE Gempa Turki : Korban Jiwa Lebih dari 31.600

"Tindakan agresi oleh China ini sangat mengganggu dan mengecewakan karena terjadi setelah kunjungan kenegaraan Presiden Ferdinand R. Marcos Jr. ke China pada awal Januari, di mana ia dan Presiden Xi Jinping sepakat untuk mengelola perbedaan maritim melalui diplomasi dan dialog," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Filipina, Teresita Daza, dalam sebuah pernyataan. Sebagaimana dikutip melalui Reuters pada Selasa, 14 Februari 2023

Kementerian tersebut mengatakan bahwa kapal China melakukan manuver berbahaya dengan mendekati kapal Filipina dalam jarak dekat, mengambil risiko tabrakan yang membahayakan kru kapal, dan mengeluarkan 'tantangan radio ilegal' yang menuntut kapal Filipina untuk meninggalkan daerah tersebut.

Tindakan kapal penjaga pantai China ini merupakan ancaman terhadap kedaulatan dan keamanan Filipina dan negara tersebut memiliki hak prerogatif untuk melakukan kegiatan yang sah di dalam zona ekonomi eksklusifnya, kata kementerian tersebut.

Baca Juga: Diterjang Topan Gabriel, Selandia Baru Umumkan Keadaan Darurat Nasional

Tidak ada komentar langsung dari kedutaan besar China di Manila, tetapi kementerian luar negeri China mengatakan pada hari Senin bahwa penjaga pantainya telah melakukan tindakan sesuai dengan hukum.

Halaman:

Editor: Usman Alwasim

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x