Alasan Pembatalan Dinilai Aneh, Ballon d'Or 2020 Ditiadakan Ronaldo Dipastikan Kecewa Berat

- 21 Juli 2020, 09:38 WIB
Penyerang Barcelona, Lionel Messi. Satu di antara dua gol Lionel Messi ke gawang Real Betis telah menghapuskan kutukan 91 hari.  Laga Barcelona vs Real Betis tersaji di Stadion Camp Nou pada Sabtu, 7 November 2020.
Penyerang Barcelona, Lionel Messi. Satu di antara dua gol Lionel Messi ke gawang Real Betis telah menghapuskan kutukan 91 hari. Laga Barcelona vs Real Betis tersaji di Stadion Camp Nou pada Sabtu, 7 November 2020. /instagram.com/fcbarcelona/

GALAMEDIA - Ajang prestisius Ballon d'Or 2020 resmi ditiadakan. Absennya penghargaan bagi para pesepak bola di berbagai liga top ini menjadi yang pertama sejak diluncurkan tahun 1956. Alasannya karena musim 2019-2020 terinterupsi  pandemi corona.

Meski demikian keputusan tersebut dinilai ‘agak aneh’ mengingat  semua liga sepak bola utama Eropa,  kecuali Prancis mampu menuntaskan musim hingga penetapan juara.

Baca Juga: Polisi Diduga Sudah Mengetahui Siapa Pembunuh Editor Metro TV Yodi Prabowo


Dengan demikian bintang Barcelona Lionel Messi masih akan bertengger sebagai kolektor Ballon d'Or terbanyak dengan enam titel. Di bawahnya ada  Cristiano Ronaldo yang mengoleksi lima penghargaan.

Dikutip Galamedianews dari DailyMail, Selasa (21 Juli 2020) pembatalan anugerah prestisius yang menjadi penanda capaian personal ini akan membuat Ronaldo yang terang-terangan tak ingin berada di bawah Messi dipastikan bakal kecewa berat.

Baca Juga: Polisi Diduga Sudah Mengetahui Siapa Pembunuh Editor Metro TV Yodi Prabowo


Bertekad selalu menjadi yang terbaik, dalam sebuah wawancara Ronaldo menyebut Ballon d’Or menjadi parameter performa seorang pemain bola. Ballon d'Or, yang diinisiasi majalah France Football digelar setiap tahun dengan pemenang pertama Sir Stanley Matthews 64 tahun lalu.

Pembatalan disebut karena kompetisi musim ini dianggap kurang memenuhi syarat fairness oleh France Football. “Tahun ini tidak dapat  dan tidak seharusnya  diperlakukan seperti tahun-tahun biasanya. Dan jika meragukan, lebih baik membatalkan daripada memaksakan diri.” Demikian pernyataan di situs web FF kemarin.

Baca Juga: Polisi Ungkap Pemilik Rambut di TKP Yodi Prabowo, Saksi Melihat Dua orang Mencurigakan

“Prinsip keadilan yang menjadi landasan gelar kehormatan ini tidak dapat ditegakkan musim ini, khususnya di tingkat statistik dan persiapan karena semua calon penerima penghargaan menghadapi tantangan berbeda. Sebagian  liga dihentikan secara radikal dan yang lainnya tidak. Kita tak bisa memaksakan kompetisi dengan landasan yang timpang.”

Ligue 1 Prancis menjadi satu-satunya divisi dari lima liga top Eropa yang dibatalkan di tengah pandemi Covid-19. Sementara Bundesliga, La Liga, Serie A dan Liga Premier menuntaskan musim 2019-20 secara tertutup.

Baca Juga: Oded Siap Jadi Pembina Indonesian Chef Association Jabar

Sedangkan sistem gugur fase final kompetisi elite Eropa Liga Champions mengalami perubahan menjadi turnamen mini yang bakal digelar di Portugal bulan depan.

Ajang Ballon d'Or putri, Kopa Trophy untuk pemain U-21 terbaik, dan penghargaan Yashin untuk kiper terbaik juga ikut dibatalkan. Sebagai gantinya France Football bakal merilis daftar France Football Dream Team dengan lima pemain untuk setiap posisi yang akan diumumkan pada musim gugur.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x