Heboh, Calon Presiden Amerika Serikat Kutip Hadist Nabi Saat Pidato

- 22 Juli 2020, 09:10 WIB
Joe Biden
Joe Biden /denverpost.com


GALAMEDIA - Calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat, Joe Biden, mengutip hadits Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam dalam pidato di depan konferensi virtual yang digelar organisasi persatuan Muslim terbesar di AS, Emgage Action, dalam rangka mencari dukungan.

Seperti dilansir Urdu Point, Rabu (22/7/2020), Biden mulanya mengajak para pemilih Muslim di AS untuk mendukungnya supaya bisa melepaskan tekanan kepada kelompok pemeluk agama minoritas dari kezaliman pemerintahan Presiden Donald Trump.

"Sebuah hadits dari Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam, memerintahkan, 'Barangsiapa di antara kalian melihat kemungkaran, maka ubahlah dengan tanganmu, jika tidak sanggup lakukan dengan lisanmu. Jika tidak mampu, maka ubahlah dengan hatimu'," kata Biden dalam pidato tersebut.

Baca Juga: ATTA DAN AUREL LAMARAN, BENERAN ATAU SETTINGAN ?!: Usai Nikah Aurel Hermansyah Ingin Berhijab

Biden menjanjikan akan memberikan perubahan supaya pemerintah AS lebih ramah dengan umat Muslim jika dia terpilih.

"Kita tidak bisa lagi membiarkan Trump berkuasa selama empat tahun ke depan. Komunitas Muslim Amerika harus bersatu untuk mengumpulkan dukungan dan memastikan suara kalian terwakili," kata Biden, seperti dilansir The National.

Di dalam pidato itu, Biden mengkritik kebijakan pemerintahan Trump yang melarang penduduk dari tujuh negara mayoritas Muslim pada 2017 berkunjung ke AS. Dalih Trump menerapkan kebijakan itu adalah untuk keamanan nasional.

Baca Juga: AC Milan VS Sassuolo: Ibrahimovic Menggila, Milan Sodok ke Poisi Lima

"Komunitas Muslim yang pertama merasakan serangan Trump lewat larangan kunjungan, seperti yang dirasakan oleh komunitas kulit hitam dan lainnya di negara ini. Donald Trump menyulut api kebencian di seluruh penjuru negara ini melalui ucapannya, kebijakannya, janjinya dan niatnya," ujar Biden.

"Di masa pemerintahannya kita melihat peningkatan sikap Islamofobia," lanjut Biden.

Biden dinilai menjadi pesaing paling berat bagi Trump yang merupakan petahana. Dalam beberapa jajak pendapat, tingkat popularitas Biden juga dilaporkan melampaui Trump. Keduanya juga saling melontarkan kritik di ajang kampanye masing-masing.

Baca Juga: Blackhawk Down di Kolombia, Belasan Personel Militer Hilang

Pilpres AS direncanakan bakal digelar pada 3 November mendatang. Sampai saat ini tercatat ada tiga kandidat dalam pilpres AS yakni Biden, Trump dan Jo Jorgensen.

Biden adalah Wakil Presiden AS periode 2009-2017. Dia mendampingi Presiden Barack Obama selama 8 tahun menjabat.

Pendukung Joe Biden.
Pendukung Joe Biden.


Pria dengan nama lengkap Joseph Robinette Biden Jr lahir di Pennsylvania, AS pada 20 November 1942. Biden saat ini adalah anggota partai demokrat dan Senator senior dari Delaware.

Pada 2008, Barack Obama mengumumkan bahwa Biden adalah pasangan pada Pilpres. Mereka kembali berpasangan pada Pilpres tahun 2012. Obama dan Biden memimpin selama dua periode.

Baca Juga: Ibunya Dipenjara 16 Bulan, Supermodel Israel Mantan Leonardo DiCaprio Divonis Hukuman 9 Bulan

Berbeda pada periode sebelumnya, Biden kali ini adalah penantang Donald Trump dalam Pilpres AS November mendatang. Biden sampai saat ini telah meraih keunggulan sementara 15 poin atas Presiden Donald Trump. Suvei ini dilakukan oleh Universitas Quinnipiac.

Dilansir dari CNN, Kamis (16/7/2020) mayoritas pemilih terdaftar (52%) mengungkapkan mereka akan mendukung Biden dalam pemilihan presiden nanti, sementara sisi 37% lainnya dukungan untuk Trump. Selisih angka ini berbeda dengan hasil survei pada Juni lalu. Di mana survei Quinnipiac 49% mendukung Biden dan 41% mendukung Trump.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x