GALAMEDIANEWS - Setahun setelah perang Rusia dan Ukraina, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengucilkan Rusia, dan menyerukan "perdamaian yang komprehensif, adil, dan Abadi" serta mengulangi seruannya kepada Moskow untuk menarik mundur pasukannya dan menghentikan pertempuran.
Resolusi tersebut diadopsi pada hari Kamis, 23 Februari 2023 dengan tepuk tangan meriah, hasilnya diperoleh sebanyak 141 suara setuju dan 32 suara abstain. Bersama dengan Rusia, enam negara memberikan suara menentang: Belarusia, Korea Utara, Eritrea, Mali, Nikaragua, dan Suriah.
Menanggapi hasil Resolusi yang diadopsi oleh PBB, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dukungan global tak tergoyahkan pada negaranya dalam sebuah cuitan di twitter "Resolusi ini adalah tanda kuat dari dukungan global yang tak tergoyahkan untuk Ukraina," tulisnya.
Baca Juga: Erik Tenhag Berhasil Taklukkan Xavi Hernandes Di Old Trafford, Setan Merah Layak Menang
Negara-negara Barat telah memberikan bantuan senjata senilai miliaran dolar kepada Ukraina sejak Rusia melakukan invasi. Amerika Serikat dan NATO minggu lalu menuduh China mempertimbangkan untuk memasok senjata ke Rusia dan memperingatkan Beijing agar tidak melakukan hal tersebut.
"Setahun setelah krisis Ukraina, fakta-fakta brutal menunjukkan bahwa pengiriman senjata tidak akan membawa perdamaian," ujar wakil duta besar China untuk PBB, Dai Bing, menjelang pemungutan suara.
Rusia sedang berusaha untuk mematahkan isolasi internasionalnya.
Ketika Rusia dan Barat bersaing untuk mendapatkan pengaruh diplomatik, beberapa negara, terutama di Selatan, semakin khawatir akan membayar harga yang harus mereka tanggung karena terjebak di tengah-tengah pertarungan geopolitik yang sengit.