Tempat Ibadah di Cimahi yang Menerapkan Protokol Kesehatan Tinggal 20 Persen

- 23 Juli 2020, 17:05 WIB
 Protokol kesehatan wajib diikuti jemaah yang akan melaksanakan salat jumat di Masjid Agung Kota Cimahi, seperti pemeriksaan suhu tubuh sebelum masuk area masjid yang berlokasi di Jalan Kaum ini. (Laksmi Sri Sundari)
Protokol kesehatan wajib diikuti jemaah yang akan melaksanakan salat jumat di Masjid Agung Kota Cimahi, seperti pemeriksaan suhu tubuh sebelum masuk area masjid yang berlokasi di Jalan Kaum ini. (Laksmi Sri Sundari) /



GALAMEDIA - Penerapan protokol kesehatan di tempat-tempat ibadah yang ada di Kota Cimahi masih menyisakan 20 persen. Hal itu berdasarkan hasil monitoring di tempat-tempat ibadah yang dilakukan oleh pejabat struktural dan staf yang ada di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi selama beberapa minggu terakhir ini

"Penerapan protokol kesehatan di tempat-tempat ibadah sudah 80 persen, khususnya di masjid-masjid. Sementara di tempat ibadah lainnya, sepeti gereja dan pura sudah 100 persen menerapkan protokol kesehatan," ungkap Kepala Dinas Komunikasi Informasi Arsip dan Perpustakaan (Diskominfoarpus) Kota Cimahi, Harjono di Pemkot Cimahi Jln. Demang Hardjakusumah, Kamis 22 Juli 2020.

Dijelaskannya, protokol kesehatan yang belum diterapkan di masjid adalah physical distancing, terutama saat pelaksanaan salat jumat.

Baca Juga: Kopfa Kabupaten Bandung Bina 140 Anak Yatim Piatu

"Jemaah salat jumat di beberapa masjid membludak. Sehingga sulit diterapkan phsycal distancing. Untuk antisipasinya ada beberapa masjid yang hanya menerima jemaah warga sekitar saja. Kalau untuk salat wajib ngga ada masalah," terangnya.

Harjono mengatakan, selain monitoring, dilakukan pula pembinaan ke masyarakat mengenai protokol kesehatan di wilayah binaan masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

"Pada dasarnya kami mengajak semua tempat ibadah betul-betul melaksanakan protokol kesehatan secara ketat, baik dan benar. Karena disini ada resiko umat dimana tempat ibadah akan banyak dikunjungi jemaah,” ujar Harjono.

Baca Juga: Yayasan Anak Bangsa Bisa Salurkan Sembako Untuk Pekerja Harian di Bandung

Untuk mengetahui apakah tempat ibadah yang dimonitor melaksanakan protokol kesehatan, ASN yang melaksanakan monitoring diharapkan mengisi format isian, photo maupun video untuk dilaporkan kepada Ketua Harian Gugus Tugas untuk ditindaklanjuti.

Format isian mengenai protokol kesehatan di tempat ibadah itu, antara lain  ketersediaan cairan hand sanitizer,  tempat cuci tangan serta sabun cuci tangan, pengaturan jaga jarak ketika beribadah, pengukuran suhu atau temperatur badan (thermogun).

Selain itu, pemakaian masker oleh jamaah, kegiatan berjabat atau bersentuhan tangan, optimalisasi sirkulasi udara di ruang ibadah, pengaturan jarak di pintu masuk dan pintu keluar, serta terdapat tidaknya kerumunan di tempat ibadah.

Baca Juga: Armada Gelap China Tangkap Ikan di Perairan Korut

"Salat Jumat kami sarankan waktunya pendek. Karena sekarang situasinya tidak normal, jadi jangan terlalu lama umat berinteraksi berada di dalam, yang penting ke tempat ibadah, jemaah merasa nyaman dan aman, karena diproteksi lewat standar protokol kesehatan yang baik dan benar”, terang Harjono

Lebih jauh dikatakannya, pegawai dari OPD bertugas menjelaskan kenapa harus ikuti protokol kesetahan. "Jadi kalau dulu strategi komunikasinya itu penyebaran informasi, sekarang kita pakai strategi komunikasi perubahan prilaku. OPD diturunkan untuk memontitor, kalau ada yang melanggar, ajak disuksi, beri pemahaman," tutur Harjono.

Monitoring juga akan dilakukan saat pelaksanaan salat Idul Adha pada 31 Juli 2020 mendatang, termasuk saat penyembelihan hewan kurban.

Baca Juga: Nekat Nonton di Ketinggian 20 Meter, Tak Bisa Masuk Sirkuit Balap Ramai-ramai Sewa Alat Berat Crane

"Ya saat pelaksanaan Salat Idul Adha kita akan monitoring, sejauh mana penerapan protokol kesehatannya," ujar Harjono

Dikatakannya, masjid boleh melaksanakan salat Idul Adha. Namun harus menerapkan protokol kesehatan, guna mencegah penularan Covid-19.

"Untuk penyembelihan juga harus tetap menerappkan proyokol kesehatan. Jangan sampai ada kerumunan," tuturnya.***

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x