AS Sebut Organisasinya Telah Dibeli China, Dirjen WHO: Politisasi Covid-19 Harus Dikarantina

- 24 Juli 2020, 08:09 WIB
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus sebut dunia dalam fase baru dan berbahaya akibat pandemi Covid-19.
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus sebut dunia dalam fase baru dan berbahaya akibat pandemi Covid-19. /REUTERS//REUTERS


GALAMEDIA - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus berang dituding Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo, bahwa organisasinya telah "dikooptasi" oleh China. Pria berkebangsaan Etiopia ini menyerabang balik Pompeo.

"Dia mengatakan tuduhan seperti itu tidak benar dan tidak dapat diterima," ujar Tedros, seperti dikutip dari Euronews, Jumat (24/7/2020).

"Satu-satunya fokus dari seluruh organisasi adalah menyelamatkan jiwa. WHO tidak akan terganggu oleh komentar-komentar ini dan kami tidak ingin seluruh komunitas internasional juga terganggu," kata Tedros, seperti dikutip AFP.

Baca Juga: Kunjungi Negara Turki, Prabowo Subianto Ikut Sholat Jumat Perdana di Hagia Sophia Hari Ini?

Ia lantas memperingatkan Pompeo agar tidak mempolitisasi pandemi virus Corona.

"Covid-19 tidak menghormati perbatasan, ideologi atau partai politik," katanya, merujuk pada infeksi pernafasan yang disebabkan oleh virus, dan memperingatkan bahwa politik dan keberpihakan telah memperburuk keadaan.

"Politik Covid harus dikarantina," Tedros menegaskan.

Baca Juga: Tanding Lawan Roy Jones Jr Dalam Usia 54 Tahun, Mike Tyson: I AM Back

Berbicara setelah Tedros, Maria Van Kerkhove, pimpinan teknis Covid-19 WHO, mengatakan, "Sebagai orang Amerika, saya begitu bangga menjadi anggota organisasi ini. Saya menyaksikan langsung pekerjaan itu, apa yang dilakukan oleh Dr. Tedros dan apa yang dilakukan tim kami di seluruh dunia."

Sebelumnya, Pompeo melancarkan serangan luar biasa terhadap WHO selama pertemuan pribadi dengan sejumlah pejabat dan politisi Inggris. Ia menuduh organisasi itu telah berada dalam saku China dan bertanggung jawab atas tewasnya warga Inggris selama pandemi.

Dalam pertemuan itu, Pompeo mengatakan bahwa dia percaya WHO adalah organisasi politik bukan organisasi berbasis ilmu dan menuduh direktur jenderalnya saat ini, Tedros Adhanom Ghebreyesus terlalu dekat dengan Beijing.

Baca Juga: Gila, 28% Orang Amerika Serikat Percaya Bill Gates Bakal Tanam Chip Melalui Suntikan Vaksin Corona

"Di atas dasar laporan intelijen yang kuat, kesepakatan telah dibuat dengan China untuk memungkinkan Tedros memenangkan pemilihan pada 2017," kata Pompeo kepada audiensi 20 anggota parlemen dan rekan-rekannya.

"Ketika ada dorongan untuk mendorong, Anda telah membunuh warga Inggris karena kesepakatan yang dibuat," imbuhnya tanpa perincian lebih lanjut.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x