Gubernur Jabar, Ridwan Kamil Minta Cianjur Tingkatkan Pengetesan PCR

- 24 Juli 2020, 15:24 WIB
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar, Ridwan Kamil saat menghadiri Rapat Evaluasi dan Monitoring bersama Gugus Tugas Covid-19 Kab. Cianjuar di Pendopo Bupati Cianjur, Jumat (24 Juli 2020). (Foto: Pipin/Humas Jabar)**
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar, Ridwan Kamil saat menghadiri Rapat Evaluasi dan Monitoring bersama Gugus Tugas Covid-19 Kab. Cianjuar di Pendopo Bupati Cianjur, Jumat (24 Juli 2020). (Foto: Pipin/Humas Jabar)** /



GALAMEDIA - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil meminta kepada Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Cianjur untuk meningkatkan pengetesan dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR).

Merujuk standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Cianjur harus mengetes 10.000 sampel dengan metode PCR. Saat ini, Kabupaten Cianjur baru mengetes sekitar 3.000 sampel.

"Saya apresiasi Cianjur masuk zona resiko rendah (kuning), bagaimana menjaga agar bertahan atau kasus tidak bertambah, kuncinya adalah testing," kata Ridwan dalam Rapat Evaluasi dan Monitoring bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cianjuar di Pendopo Bupati Cianjur, Jumat 24 Juli 2020.

Baca Juga: Di Masa Pandemi Covid-19 Bisnis Sex Toy Kian Menggila, Amerika Serikat dan Eropa Jadi Pasar Terbesar

Berdasarkan kajian epidemilogi, kasus positif Covid-19 di Kabupaten Cianjur didominasi oleh kasus impor (imported case). Maka itu, Kang Emil mengatakan, pengetesan masif perlu dilakukan di pintu-pintu masuk Kabupaten Cianjur dan destinasi wisata.

"Tes yang didahulukan adalah pendatang karena hasil analisa ilmiah kami, kasus datang dari orang luar Jabar atau imported case. Maka, kalau Cianjur mau aman, harus melakukan test masif kepada pendatang," katanya.

Saya yakin tiap akhir pekan banyak yang datang ke lokasi wisata Cianjur," imbuhnya dalam siaran pers yang diterima galamedianews.

Baca Juga: Polrestabes Bandung Ciduk Empat Begal yang Beraksi di Pasteur

Dalam rapat tersebut, Emil, sapaan akrabnya menyatakan, pihaknya menerapkan prinsip kehati-hatian dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka. Sebab, kesehatan dan keselamatan peserta didik menjadi prioritas.

Ia pun meminta Kabupaten Cianjur untuk mulai membuat level kewaspadaan tingkat kecamatan.

"Syaratnya siapkan protokol di sekolah, jangan hanya masker tapi pakai pelindung muka juga karena virus bisa masuk lewat mata. Kapasitas kelas harus dikurangi minimal setengahnya," katanya.

Terkait pelaksanaan Iduladha, Kang Emil merekomendasikan pembagian daging kurban kepada mustahik dilakukan secara door to door.

Baca Juga: Meek Mill Bantah Tudingan Selingkuh, Beredar Foto yang Membuat Kanye Pilih Cerai dari Kim Kardashian

Tujuannya menghindari potensi munculnya kerumunan. Karang Taruna dan PKK Kabupaten Cianjur dapat terlibat dalam proses pembagian daging kurban.

"Jual beli hewan kurban kalau bisa online, pakai besek dan jangan paksakan semua memotong di hari H karena sesuai syariat juga bisa hingga H+3 Iduladha," ucapnya.

Ketua Gugus Tugas  Covid-19 Kabupaten Cianjur, Herman Suherman, mengatakan, banyak kepala sekolah di Kabupaten Cianjur menyampaikan aspirasi agar pembelajaran tatap muka dilakukan.

Baca Juga: Mitsubishi Kembali Hadirkan Pajero Sport Rockford Fosgate Black Edition, Ini Dia Harganya

Namun, kata ia, pembelajaran tatap muka harus dikaji dengan komprehensif. Sebab, kesehatan dan keselamatan peserta didik tetap jadi prioritas.

"Saya harus kaji dulu karena anak-anak harus betul-betul aman. Apalagi, SMA/SMK kewenangannya di pemerintah provinsi," kata Herman.***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x