Harga Aset Naik Menjadi Penyebab Peningkatan Harta Kekayaan Dirjen Pajak, Simak Pernyataan Sri Mulyani

- 28 Februari 2023, 19:55 WIB
Tangkapan layar - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dalam acara CNBC Economic Outlook 2023 mengungkapkan bahwa peningkatan harta kekayaan dirjen pajak disebabkan oleh adanya kenaikan harga aset.
Tangkapan layar - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dalam acara CNBC Economic Outlook 2023 mengungkapkan bahwa peningkatan harta kekayaan dirjen pajak disebabkan oleh adanya kenaikan harga aset. /Antara/



GALAMEDIANEWS - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan bahwa peningkatan kekayaan Direktur Jenderal Pajak, Suryo Utomo, yang baru-baru ini juga menjadi sorotan mata tajam publik, disebabkan oleh kenaikan harga aset.

"Saya tanya ke Pak Suryo apa penyebab kenaikan harta kekayaannya, ternyata karena harga tanah, harga rumah, harga pasar dan harga-harga lainnya. Jadi jangan langsung berpikir itu korupsi," kata Sri Mulyani pada hari Selasa, 28 Februari 2023 di Jakarta dalam sebuah acara CNBC Economic Outlook 2023 yang diikuti secara online.

Oleh karena itu, ia meminta direktur jenderal pajak untuk menjelaskan kekayaannya kepada publik agar tidak ada yang menilai dan memberikan pandangan negatif.

Baca Juga: UPDATE Korban Gempa Turki : Korban Jiwa Lebih Dari 44.000 Orang

Peningkatan kekayaan di jajaran Direktorat Jenderal Pajak (DJP) saat ini tengah disorot publik karena kasus penganiayaan  dan perilaku seorang anak pegawai DJP yang kerap memamerkan kekayaannya di media sosial.

Warganet juga menemukan kejanggalan pada harta kekayaan pegawai pajak tersebut, karena jumlah harta yang dilaporkan lebih tinggi daripada yang dilaporkan oleh Dirjen Pajak. Hal ini sedang diselidiki oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan pihak berwajib.

Namun, Menteri Keuangan terus mengkritik gaya hidup mewah aparatur sipil negara (ASN), khususnya di Kementerian Keuangan.

Pasalnya, asas kepatutan dan kepantasan yang ditunjukkan oleh ASN harus dipegang teguh, dan hal ini bukanlah sesuatu yang berlebihan, karena masyarakat selalu mengawasi perilaku para pelayan publik, terutama yang mengelola dana publik.

Baca Juga: 3 Amalan NISFU SYABAN yang Dahsyat dan Alirkan Pahala Besar

"Jadi, walaupun ASN membeli kemewahan melalui kerja keras dan gaji yang halal, seperti membeli motor gede (moge), tidak perlu mondar-mandir menggunakan moge. Jalan kaki saja dengan saya keliling Senayan, itu sudah menyehatkan," katanya.***

Editor: Ryan Pratama

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x