Turki Sebut Yunani Telah Tunjukkan Permusuhan Terhadap Islam

- 25 Juli 2020, 19:46 WIB
Hagia Sophia
Hagia Sophia /

GALAMEDIA - Kementrian Luar Negeri Turki menilai Yunani telah menunjukkan permusuhan terhadap Islam dan Turki dengan alasan Hagia Sophia dibuka sebagai tempat sholat.

Hal itu diungkapkan juru bicara Kementrian Luar Negeri Turki Hami Aksoy seperti dikutip Arabnews, Sabtu (25/7/2020).

Pernyataan itu sebagai respons dari kecaman sejumlah pejabat Yunani serta aksi pembakaran bendera Turki di Yunani terkait pengalihfungsian Hagia Sophia menjadi masjid, Jumat (24/7/2020).

Aksoy juga "mengecam keras" pembakaran bendera Turki di Thessaloniki, Yunani, dan menuduh pemerintah Yunani dan parlemen "memprovokasi publik dengan pernyataan bermusuhan."

"Anak-anak manja Eropa, yang tidak dapat menerima sujud di Hagia Sophia, sekali lagi mengalami delusi," Aksoy dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip AFP.

Jemah Sholat Jumat di Hagia Sophia berlimpah ruah.
Jemah Sholat Jumat di Hagia Sophia berlimpah ruah.


Hagia Sophia resmi difungsikan sebagai masjid ditandai dengan pelaksanaan Sholat Jumat perdana yang dihadiri oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan.

Yunani memberlakukan hari berkabung nasional pada Jumat bersamaan dengan pelaksanaan Sholat Jumat perdana di bangunan yang berasal dari abad ke-6 itu. Lonceng-lonceng gereja dibunyikan sebagai tanda kesedihan atas pengalihfungsian bangunan peninggalan Bizantium yang awalnya dibuat sebagai gereja Ortodoks itu.

Baca Juga: Keluarga Kecewa Pernyataan Polisi, Suwandi: Yodi Prabowo Sibuk Cari Uang Tambahan Buat Nikahan

Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis, dalam pidato menandai peringatan 46 tahun pemulihan demokrasi negara, menyebut Turki sebagai pengacau.

Mitsotakis juga menyebut pengalihfungsian Hagia Sophia dari museum menjadi masjid sebagai penghinaan terhadap peradaban abad ke-21.

Ia pun mengatakan apa yang terjadi di Istanbul adalah "bukan unjuk kekuatan, tetapi bukti kelemahan".

Presiden Erdogan berulang kali mengatakan Hagia Sophia merupakan bagian kedaulatan Turki yang tak berhak dicampuri asing.

Baca Juga: Australia Berang di PBB, Tolak Klaim China Atas Nama Sejarah

Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan sangat mengutuk pernyataan bermusuhan oleh pemerintah Yunani dan anggota parlemen untuk menggerakkan publik, dan pembakaran bendera Turki di kota Yunani Thessaloniki.

Hagia Sophia dibuka untuk sholat sebagai masjid sesuai dengan kehendak rakyat Turki dan milik Turki seperti semua aset budaya di negara itu, tambahnya.

Hagia Sophia diubah dari masjid menjadi museum oleh pemimpin Turki modern Mustafa Kemal Attaturk pada 1935, satu dekade setelah keruntuhan kekhalifahan Utsmani yang berpusat di Konstantinopel atau Istanbul.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x