Presiden Jokowi Bagi-bagi Rp 2,5 Juta, Garut Siapkan Rp 5 Miliar untuk Modal Koperasi dan UMKM

- 27 Juli 2020, 17:11 WIB
Bupati Garut, Rudy Gunawan pada peringatan Hari Koperasi Nasional ke-75 di Gedung Pendopo Garut, Jalan Kabupaten, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Senin (27/7/2020). (Foto: Agus Somantri)
Bupati Garut, Rudy Gunawan pada peringatan Hari Koperasi Nasional ke-75 di Gedung Pendopo Garut, Jalan Kabupaten, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Senin (27/7/2020). (Foto: Agus Somantri) /

GALAMEDIA - Jumlah koperasi di Kabupaten Garut kian berkembang. Kini kurang lebih 1.500 koperasi telah hidup subur di Kabupaten Garut.

Jika tahun depan ditambah 10.000 UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah), maka Garut akan menjadi Kabupaten Halal.

"Garut tahun depan dinyatakan Kabupaten Halal setelah ditambahkan 10.00 UMKM," ujar Bupati Garut, Rudy Gunawan, di hadapan Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM, Prof. Rully Indrawan, dan para pelaku Koperasi dan UMKM Kabupaten, di Pendopo Garut, Jalan Kabupaten, Kecamatan Garut Kota, Senin (27/7/2020).

Baca Juga: Pandemi Virus Corona Jadi Momentum untuk RUU Cipta Kerja

Di Kabupaten Garut saat ini, lanjut Bupati,  terdapat kurang lebih 1.500 koperasi. Semuanya berjalan dengan baik.

Namun di beberapa titik harus ada penguatan karena hal yang berhubungan dengan keterbatasan akses pemasaran yang terhenti, akibat banyak kegiatan-kegiatan yang secara estafet harus terhenti karena anak-anak sekolah belum masuk.

"Hampir satu juta siswa (SD, SMP, SMA) yang tentu pada hari ini sekolah-sekolah tutup. Ada beberapa akses yang belum bisa dipasarkan kepada anak-anak sekolah, sehingga KUKM tersebut mengalami kebuntuan pemasaran dan perlu mendapatkan pertolongan," ucapnya.

Baca Juga: Masih Jauh dari Masa Puncak Pandemi, Kasus Positif Corona Indonesia Tertinggi di Asia Tenggara

Rudy menyebutkan, sesuai arahan Gubernur Jawa Barat, bahwa di Provinsi Jawa Barat perekonomi harus bergerak dengan cepat. Apalagi saat kedatangan Menteri Koperasi dan UKM, bahkan Presiden memberikan perintah supaya ekonomi terus bergerak.

"Insya Allah gerakan koperasi Kabupaten Garut terus memberikan dukungan terhadap kesulitan-kesulitan yang ada di masyarakat," katanya.

Rudy juga mengharapkan, melalui Peringatan Hari ke-73 Koperasi Nasional ini bisa menggerakkan perkoperasian di Kabupaten Garut dan mencapai tujuannya, bergotong-royong mensejahterakan seluruh masyarakat Kabupaten Garut.

"Hari ini kami memberikan Rp 5 miliar untuk digunakan kepentingan modal koperasi dan UMKM dari dana 15 miliar. Jadi segera dibuatkan CPCL (Calon Penerima Calon Lokasi)-nya dan diajukan kepada kami karena gerakan Bapak Presiden memberikan bantuan keuangan Rp 2,5 juta, disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah, tentu uang ini bisa digunakan harus tepat sasaran"," ucapnya.

Baca Juga: Empat Provinsi di Pulau Jawa Jadi Sasaran 'Sentilan' Presiden Jokowi Soal Virus Corona

Sementara itu, Sekretaris Kemerterian Koperasi dan UKM, Prof. Rully Indrawan, menyebutkan, sejumlah inisiatif yang sedang dilakukan untuk penguatan dan modernisasi koperasi antara lain, dengan melakukan perbaikan ekosistem kemudahan usaha yang memungkinkan koperasi bisa mengakses pasar yang lebih luas, pembiayaan serta mengembangkan kapasitas usaha seluas-luasnya.

"Koperasi harus masuk ke sektor-sektor ekonomi unggulan nasional yaitu pangan, komoditi, maritim, pariwisata dan industri pengolahan," tutur nya.

Menurut Rully, saat ini sumber dan saluran pembiayaan yang ramah untuk UMKM dan Koperasi tengah dibenahi dan LPDB (Lembaga Pengelola Dana Bergulir) sudah ditetapkan 100 persen penyalurannya untuk koperasi dengan prosedur yang lebih mudah. Ia menyebut, koperasi simpan pinjam, Bank wakaf mikro dan BMT bisa menjadi mitra saluran pembiayaan untuk UMKM.

Baca Juga: Bersiap Perang dengan Amerika Serikat, Iran Hancurkan USS Nimitz Tiruan di Selat Hormuz

"Di tengah pandemi Covid-19 ini, koperasi bisa menjadi partner pemerintah untuk menyukseskan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)," ujarnya.

Selain itu, terang Ruly, saat ini Kementerian Koperasi dan UKM sedang menyusun Strategi Nasional UMKM dan Koperasi, instrumen kebijakan yang nantinya dapat mewadahi kerja kolaboratif seluruh pemangku kebijakan. Tidak terbatas untuk pendidikan, pelatihan, dan pendampingan koperasi memanfaatkan ekosistem digital.

Ia menuturkan, secara operasional, penyediaan infrastruktur dasar digital untuk koperasi dapat diinisiasi oleh pemerintah, pemerintah daerah atau konsorsium usaha baik swasta maupun BUMN.

"Digitalisasi harus dipahami sebagai bagian dari perbaikan bisnis proses, tata kelola yang lebih akuntabel dan modernisasi pelayanan," katanya.

Baca Juga: Bagi-bagi Pistol, Peringati Perang Korea Kim Jong-un Berfoto Bersama Para Jenderal Bak Gengster

Rully menambahkan, turbulensi ekonomi masa pandemi Covid-19 memberikan pelajaran berharga bahwa koperasi sektor keuangan atau simpan pinjam sangat rentan dan mudah terkontraksi oleh eskalasi tersebut, sehingga perlu disiapkan sistem pengawasan dan penjamin simpanan di koperasi agar bisa memberikan rasa aman bagi mereka yang menaruh simpanan atau investasi di koperasi.

"Tentunya kami berharap agar koperasi di Indonesia mampu menjawab tantangan zaman dan bersaing dengan pelaku ekonomi lainnya. Mari kita kobarkan semangat dengan menjadikan koperasi sebagai kekuatan ekonomi rakyat dalam pemulihan ekonomi nasional," ucapnya.

Turut hadir dalam peringatan Hari Koperasi tersebut, Kepala Dinas Koperasi UKM Provinsi Jawa Barat, Kusmana Hartadji, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Garut, Enan, unsur Forkompinda Garut, Pejabat Sekretaris Daerah (Sekda) Garut, Zat Zat Munazat, para kepala SKPD, dan perwakilan dari koperasi dan UMKM di Kabupaten Garut.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x