Tujuh Bayi Meninggal dalam Semalam, Perawat Mogok Kerja Bikin RS di Zimbabwe Bagai Kuburan

- 30 Juli 2020, 13:37 WIB
Ilustrasi bayi.
Ilustrasi bayi. /ANTARA/

GALAMEDIA - Peristiwa memilukan terjadi di Zimbabwe. Hanya dalam satu malam, tujuh bayi lahir meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Harare di Zimbabwe.

Informasi menyebutkan, kematian bayi itu tak lepas dari aksi mogok perawat di seluruh negeri karena kurangnya alat pelindung diri (APD) dan masalah lainnya. Bangsal bersalin pun kewalahan.
Seorang dokter mengatakan kematian pada Senin, 27 Juli 2020 malam itu adalah "puncak gunung es". Kematian di Rumah Sakit Harare pertama kali diterbitkan oleh Dr Peter Magombeyi, yang mencuit di akun Twitternya.

"Masa depan kita telah dirampok, termasuk bayi-bayi yang belum lahir. Tolong hentikan penjarahan ini," tulisnya.

Baca Juga: Diduga Tersandung Prostitusi Online, Vernita Syabilla: Kondomnya Bukan Punya Saya

Dua dokter yang mengetahui langsung tentang situasi di Harare Central Hospital mengonfirmasi kepada BBC bahwa pada Senin malam delapan operasi sesar dilakukan. Tujuh orang bayi lahir meninggal.

"Ada intervensi sangat, sangat terlambat," kata seorang dokter, yang meminta identitasnya disamarkan.

"Dua orang ibu membutuhkan operasi awal. Operasi lainnya dilakukan karena persalinan yang sulit, tetapi tidak dilakukan tepat waktu sehingga bayi meninggal, terjebak dalam panggul ibu mereka," paparnya.

Dokter menggambarkan adegan "mengerikan" di dua rumah sakit utama Harare, dengan hanya sedikit perawat dan dokter yang bekerja karena aksi mogok.

Baca Juga: Bantu Siswa yang Tidak Mampu, ASN di Bandung Lakukan Sedekah WIFI

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x