Network
GALAMEDIA - Adanya 40 pegawai di Gedung Sate yang dinyatakan terpapar Covid-19, membuat DPRD Jabar prihatin. Hal ini menunjukan, penyebaran Covid-19 belum usai.
Wakil Ketua Komisi V DPRD Jawa Barat, Abdul Hadi Wijaya mengaku prihatin dengan adanya 40 pegawai yang bekerja di Gedung Sate dinyatakan terpapar virus Corona.
Dia menilai hal ini menunjukkan bahwa penyebaran Covid-19 belum selesai.
Baca Juga: Pengaruh Angin Monsun Australia, Indonesia Bagian Selatan Masuki Puncak Kemarau
"Ini mengejutkan dan prihatin karena Gesat (Gedung Sate) kan simbol, pusat pemerintahan Jawa Barat. Sisi lain ini sebuah peringatan bahwa Covid-19 belum selesai," kata Wakil Ketua Komisi V DPRD Jawa Barat, Abdul Hadi Wijaya seperti dilansirkan prfmnews.id, Jumat, 31 Juli 2020.
Dia menduga, temuan ini merupakan gelombang kedua penyebaran Covid-19 di Indonesia.
"Ini mungkin disebut gelombang kedua, orang-orang terdekat gubernur terkena," katanya.
Baca Juga: Jangan Percaya Teori Konspirasi, Munculnya 5 Klaster Keluarga di Bogor Jadi Bukti Ganasnya Covid-19
Namun, Abdul mengaku tidak setuju kalau Gedung Sate didefinisikan sebagai klaster baru penyebaran Covid-19. Sebab Ia menilai perlu beberapa konfirmasi, dan penelusuran kontak erat dengan mereka yang terkonfirmasi positif.
"Untuk disebut klaster masih butuh beberapa konfirmasi dulu, masih butuh tracing contact (penelusuran kontak), tunggu dulu beberapa waktu lagi supaya terlihat kecenderungannya seperti apa. Jangan terlalu cepat mendefinisikan ini klaster," katanya
Dia mengatakan, penelusuran kontak harus segera dilakukan. Ager terpetakan siapa dan dimana saja orang yang pernah kontak erat dengan yang terkonfirmasi Covid-19.
Baca Juga: GPII Dorong Polri Tuntaskan Kasus 'Surat Sakti' untuk Djoko Tjandra
Tak hanya itu, dia meminta pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota untuk melakukan penelusuran kontak dengan masif terhadap orang-orang yang kontak erat dengan pasien Covid-19. ***
