Bahaya! Dampak Corona Diprediksi Bakal Terasa Hingga Puluhan Tahun ke Depan

- 1 Agustus 2020, 14:16 WIB
Seorang petugas keamanan wanita memeriksa suhu pengunjung wanita di Bandara Internasional Riyadh, Arab Saudi, 31 Mei 2020. Pemerintah Arab Saudi melakukan pelonggaran terbatas dan membuka kembali penerbangan domestik setelah wabah virus corona (Covid-19).
Seorang petugas keamanan wanita memeriksa suhu pengunjung wanita di Bandara Internasional Riyadh, Arab Saudi, 31 Mei 2020. Pemerintah Arab Saudi melakukan pelonggaran terbatas dan membuka kembali penerbangan domestik setelah wabah virus corona (Covid-19). /- Foto: ANTARA/REUTERS/Ahmed Yosri/aa.

GALAMEDIA - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, wabah global virus corona merupakan jenis bencana yang bakal berdampak lama pada masa mendatang.

"Pandemi ini merupakan krisis kesehatan sekali dalam seabad, yang dampaknya bakal terasa hingga puluhan tahun ke depan," kata Tedros, Jumat, 31 Juli 2020.

Tedros menyatakan hal itu saat pertemuan komite darurat WHO. Demikian menurut pernyataan yang dirilis oleh badan tersebut.

Baca Juga: Ribuan Kendaraan 'Menyerbu' Lembang, Perjalanan dari Bandung Butuh Waktu 2 Jam

Hingga saat ini, pandemi corona telah menjangkiti lebih dari 17 juta orang dan menelan lebih dari 670.000 korban jiwa sejak kemunculannya pertama kali dilaporkan di Kota Wuhan, China.

Amerika Serikat, Brazil, Meksiko serta Inggris selama beberapa pekan terakhir sangat terguncang akibat penyakit Covid-19, saat pemerintahan mereka berjuang untuk mendapatkan cara penanganan yang efektif.

Kondisi ekonomi di berbagai wilayah babak belur akibat pembatasan Covid-19, yang diterapkan untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona. Selain itu, banyak wilayah yang mengkhawatirkan gelombang kedua kemunculan virus corona.

Baca Juga: Sebut Perang Libya untuk Hancurkan Tentara Mesir, Ahli Strategi: Turki Ingin Pulihkan Kekhalifahan

Ditulis Antara, WHO juga menyebut sekitar lebih dari 150 perusahaan farmasi sedang membuat vaksin. Meski penggunaan pertama vaksin tidak dapat diprediksikan hingga awal 2021.

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x