Pelopor Earth Hour
Earth Hour dipelopori oleh lembaga pemerhati lingkungan non profit, World Wide Fund (WWF) bersama Leo Burnett sejak 2007.
Pada awalnya, logo dari kampanye ini adalah angka 60 dengan corak bumi. Angka tersebut adalah representatif dari durasi kampanye ini, yaitu 60 menit. Namun, sejak tahun 2011 logo Earth Hour diubah menjadi “60+”. Tambahan simbol (+) adalah harapan agar masyarakat dapat melakukan aksi lanjutan setelah 60 menit tersebut.
Baca Juga: Papan Reklame di Samsat Kircon Kota Bandung Roboh, Timpa Mobil, Motor, Sabtu 25 Maret 2023 Barusan
Menurut data yang diambil dari situs WWF Indonesia. Setiap 10 persen warga Jakarta yang mematikan lampu ketika Earth Hour, energinya dapat dimanfaatkan memenuhi kebutuhan listrik bagi 900 desa.