Kenny : Harus Ada Jaminan Jika Tidak Ada Klaster Baru di Tempat Hiburan Malam

- 3 Agustus 2020, 14:32 WIB
RATUSAN pekerja hiburan malam menggelar aksi unjukrasa di depan kantor Balaikota Bandung, Jln. Wastukencana, Kota Bandung, Senin (3/8/2020). Dalam aksinya massa menuntut pemkot Bandung dan pihak terkait untuk membuka kembali tempat hiburan malam yang dinilai sudah memenuhi protokol kesehatan.
RATUSAN pekerja hiburan malam menggelar aksi unjukrasa di depan kantor Balaikota Bandung, Jln. Wastukencana, Kota Bandung, Senin (3/8/2020). Dalam aksinya massa menuntut pemkot Bandung dan pihak terkait untuk membuka kembali tempat hiburan malam yang dinilai sudah memenuhi protokol kesehatan. /dharma legi/

 

GALAMEDIA - Kepala Dinas Budaya Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, Dewi Kaniasari menerangkan para pekerja hiburna malam yang tergabung dalam P3B ingin melakukan komunikasi dengan Pemkot.

"Kami terima dulu, kita juga harus memperhatikan kesehatan warga lain. Tapi, bukan berarti kita tidak peduli dengan pekerja hiburan malam. Terlebih Pemkot sudah meninjau 80 lokasi hiburan malam," ucapnya usai menerima perwakilan pekerja hiburan di Balai Kota Bandung, Senin 3 Agustus 2020.

Kenny sapaan akrabnya - menuturkan rata-rata tempat hiburan sudah siap menerapkan protokol kesehatan, namun harus ada jaminan jika tidak ada klaster baru. Terlebih, beberapa waktu lalu muncul kasus baru, seperti klaster Secapa AD hingga kasus 40 positif Covid-19 di Gedung Sate.

"Memang kami mengakui jika tempat hiburan ini menyumbang kontribusi PAD yang cukup besar, yakni sekitar 35 persen. Namun kami juga harus memikirkan bagaimana keamanannya, apalagi P3B sendiri sudah menyatakan siap menegakan protokol kesehatan yang diharuskan," tambahnya.

Baca Juga: Ikan Paus Tutul Terdampar di Pantai Cipatujah, Warga Berbondong-bondong Mengambil Dagingnya

Sebelumnya ratusan pekerja hiburan malam melakukan aksi damai di depan Balai Kota Bandung, menuntut dibukanya kembali tempat hiburan malam di masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).

Aksi damai tersebut banyak diikuti oleh kaum hawa, dengan membawa tulisan seperti "Ga Sangguap Bayar Kosan, Kami Diusir", "Kangen Gajian, " Dunia Butuh Hiburan dan Hiburan Butuh Kerja".

Selama aksi tersebut, mereka juga mengorasikan keluhan-keluhan yang dialami karena ditutupnya tempat hiburan, akibat pandemi Covid-19.

Ketua Perkumpulan Peggiat Pariwisata Bandung (P3B) Rully Pangabean mengatakan bahwa aksi yang dilakukan oleh para pekerja hiburan malam tersebut. Lebih jauh, mereka siap mengikuti protokol kesehatan di masa AKB ini.

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x