Pemilihan Presiden Amerika Serikat Tetap Berlangsung 3 November 2020

- 3 Agustus 2020, 14:46 WIB
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan (kiri) dan Pesiden AS, Donald Trump.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan (kiri) dan Pesiden AS, Donald Trump. /brookings.edu


GALAMEDIA - Pemilihan presiden (Pilpres) Amerika Serikat tetap akan berlangsung pada 3 November 2020 mendatang. Kepala Staf Gedung Putih Mark Meadows mengumumkan hal tersebut dalam siaran persnya pada Minggu 2 Agustus 2020.

Pengumuman itu menghentikan usulan kandidat presiden dari Partai Republik, Donald Trump, yang menginginkan pilpres tahun ini ditunda.

Presiden AS Donald Trump khawatir sistem pungutan suara lewat surat tidak berjalan transparan saat ia mengusulkan penundaan pilpres pada tahun ini.

"Kita akan menggelar pemilihan presiden pada 3 November, dan presiden akan menang," kata Meadows saat diwawancarai CBS dalam program "Face the Nation."

Baca Juga: Pemprov Jawa Barat Klaim Penyelewengan Bansos Sangat Kecil, Ini Alasannya

Sementara itu, penasihat tim kampanye Trump, Jason Miller, mengumumkan informasi yang sama pada acara "Fox News Sunday". Ia mengatakan pemilihan presiden akan berlangsung pada 3 November dan Presiden Trump menginginkan pesta demokrasi itu berlangsung pada 3 November 2020.

Trump pada Kamis mengusulkan pilpres pada tahun ini ditunda. Usulan itu langsung ditolak oleh pendukungnya, Partai Republik di Kongres, dan kelompok oposisi Partai Demokrat. Di AS, hanya Kongres yang dapat mengubah tanggal pilpres.

Sejumlah pihak dari oposisi dan pendukung Trump menyebut usulan penundaan merupakan upaya mengalihkan perhatian publik dari berita krisis ekonomi. Beberapa ahli hukum memperingatkan upaya Trump menunda pilpres dapat mengikis kepercayaan pendukungnya terhadap proses pemilihan.

Baca Juga: Rilis Jersey Kandang Perdana Nike, Strip Hijau Comeback Musim Depan Liverpool Back to Nineties

Presiden Trump, yang didukung Partai Republik, berulang kali berusaha mempengaruhi kepercayaan publik terhadap sistem pungutan suara via surat. Meskipun Trump tidak dapat menunjukkan bukti, ia berulang kali mengklaim sistem itu dapat berujung pada kecurangan massal.

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x