Terang-Terangan Israel Serang Sejumlah Pos Pasukan Suriah

- 4 Agustus 2020, 06:12 WIB
Pertahanan Udara Suriah menanggapi dugaan rudal Israel yang menargetkan selatan ibukota Damaskus.
Pertahanan Udara Suriah menanggapi dugaan rudal Israel yang menargetkan selatan ibukota Damaskus. /


GALAMEDIA - Militer Israel mengungkapkan Senin 3 Agustus 2020 malam mereka melakukan penyerangan ke wilayah Suriah selatan. Hal itu sebagai respons upaya serangan perbatasan pada Ahad malam.

Media pemerintah Suriah pun melaporkan pertahanan udaranya menembaki "target musuh" di barat daya Damaskus.

Dalam sebuah pernyataan, Pasukan Pertahanan Israel mengatakan jet tempur dan helikopternya menargetkan posisi tentara Suriah, termasuk posisi pengawasan dan intelijen, baterai anti-pesawat terbang dan pangkalan komando dan kontrol militer. Israel biasanya tidak mengakui serangannya di negara tetangga Suriah.

Kantor berita Suriah SANA mengatakan serangan itu menyebabkan "kerusakan material saja."

Baca Juga: Bukan Wanita Penggoda, Teks Arab Abad Pertengahan Gambarkan Sosok Cleopatra Sebenarnya

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang bermarkas di Inggris mengatakan penembakan Israel menargetkan wilayah Tel al-Ahmar di pedesaan Quneitra, di Suriah barat daya. Televisi Suriah juga mengatakan helikopter-helikopter Israel menembakkan rudal ke pos-pos tentara Suriah di Quneitra.

Pada hari Senin, tentara Israel mengatakan menyerang empat operasi yang berusaha menanam bahan peledak di sepanjang perbatasan Suriah-Israel semalam. Militer tidak secara resmi mengkonfirmasi kematian mereka, namun diperkirakan keempatnya tewas.

Dilansir Haaretz, Prajurit IDF mengambil posisi di sebuah jalan menuju perbatasan Suriah. Tentara yang berada di dekat lokasi mengatakan mereka menewaskan empat orang yang meletakkan bahan peledak di pagar keamanan, pada 3 Agustus 2020.

Pasukan Israel mengidentifikasi pasukan di dekat pos pasukan di Dataran Tinggi Golan selatan yang pernah menampung rumah sakit lapangan bagi para pengungsi Suriah, menurut tentara.

Baca Juga: Rengut Lebih dari 500 Juta Nyawa di Abad Ke-20, Ilmuwan Temukan Jejak Wabah Ini di Bangsa Viking

Pasukan dan pesawat terbang "menembak secara serentak ke sel empat teroris, sebuah serangan diidentifikasi," kata militer dalam sebuah pernyataan.

Serangan itu dilakukan sebelum kelompok itu berhasil menyeberangi pagar perbatasan ke Israel, pihak militer menegaskan, seraya menambahkan bahwa tidak ada korban Israel dalam insiden itu.

Juru bicara IDF Hidai Zilberman mengatakan pada Senin pagi unit-unit pengamatan militer telah bersiaga tinggi di daerah itu, setelah mengidentifikasi kegiatan yang mencurigakan dalam beberapa hari terakhir, dengan orang-orang semakin dekat dengan penghalang pemisah yang berpakaian seperti gembala.

Warga sipil tidak memiliki akses ke wilayah itu, tambah juru bicara militer itu, yang berarti pasukan menargetkan tentara Israel.

Baca Juga: Indonesia Nyaris Terjerumus Jurang Resesi, Mantan Gubernur BI Sodorkan Obatnya

Pada hari Senin, para pejabat pertahanan Israel mengklaim bahwa ada kemungkinan bahwa Iran, daripada Hizbullah yang baru-baru ini mengancam pembalasan terhadap Israel, berusaha untuk menanam alat peledak di sepanjang perbatasan.

Menteri Pertahanan Benny Gantz awalnya mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Hizbullah bertanggung jawab atas insiden itu, tetapi koreksi yang dikirim kantornya beberapa saat kemudian menghilangkan referensi ke kelompok Lebanon, dan hanya merujuk pada "teroris."

Iran telah menggunakan kelompok lokal serupa lainnya dan anggota milisi Syiah, yang dikirim ke Suriah untuk membantu rezim Assad dalam perang saudara, untuk tujuan serupa di masa lalu.

Baca Juga: Wisatawan Masuk Singapura Bakal Dipasangi Gelang Karantina, Berlaku Mulai 11 Agustus 2020

Jika itu memang unit yang didukung Iran di belakang insiden itu, salah satu interpretasi yang mungkin adalah bahwa itu adalah respons terhadap serangkaian serangan udara baru-baru ini terhadap target Iran di Suriah yang dikaitkan dengan Israel.

Letnan Kolonel Jonathan Conricus, seorang jurubicara militer IDF, mengatakan terlalu dini untuk mengatakan jika pasukan itu milik organisasi tertentu, tetapi Israel menganggap "rezim Suriah bertanggung jawab."***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x