Network
GALAMEDIANEWS - Belum lama menjadi berita karena mendadak kaya setelah menemukan batu permata tanzanite yang total bernilai £2,4 juta atau Rp 46 miliar, Saniniu Laizer kembali diburu. Ini karena percaya atau tidak, penambang sederhana dari Tanzania ini kembali menemukan batu yang sama.
Dikutip Galamedianews dari DailyMail, Selasa (4 Agustus 2020) temuan seberat 6,3 kg ayah 30 anak itu kali ini dihargai £1,5million atau tak kurang dari Rp 28,8 miliar. Saniniu melelang batu berharga tersebut di lokasi perdagangan khusus matu mulia dengan disaksikan ratusan orang.
Baca Juga: Pemindahan Ibukota Jabar Salah Satu Fokus dari Kerjasama Jabar-IAP
Sebelumnya Saniniu menemukan dua bongkahan tanzanite bulan lalu di salah satu tambang di utara Tanzania. Tambang kecil ini dikelilingi dinding untuk mengontrol penyelundupan batu berharga lintas batas.
Warga dibuat kaget dengan penemuan Saininu sekaligus senang. Mereka percaya pria beruntung itu mendapatkannya berkat ketekunannya. Demikian laporan wartawan BBC Aboubakar Famau.
Baca Juga: Sukses Gelar Ibadah Haji, Arab Saudi Tengah Mempersiapkan Ibadah Umrah
Saniniu yang kini berusia 52 tahun memiliki empat istri dan 30 anak berjanji akan menggunakan sebagian dari kakayaan barunya untuk membangun sekolah dan pusat perbelanjaan. Ia juga berniat membantu warga tak mampu membayar biaya pendidikan anak-anak mereka.
Selain itu ia menegaskan dirinya takkan mengubah baya hidupnya. Kini ia mengandalkan penghasilan dari memelihara 2.000 sapi. Temuan tanzanite pertama membuat Saniniu didatangi juru bicara kementerian pertambangan yang ikut menuntaskan transaksi.
Baca Juga: 1.120 Pasien di Secapa AD yang Negatif Berdasarkan Tes Swab, 118 Orang yang Masih Positif
Tanzanite merupakan batu permata yang sangat langka dan hanya ditemukan di wilayah kecil Afrika Timur. Temuan Saniniu yang pertama membuatnya tampil di televisi. Ia menerima cek besar besar bukti pembelian tanzanite oleh Bank Tanzania.
Presiden John Magufuli bahkan menelepon langsung untuk memberi selamat. “Ini bukti bahwa Tanzania kaya," ujar Magufuli kepada menteri mineral Doto Biteko. Tanzania tahun lalu mendirikan pusat perdagangan di seluruh negara untuk memfasilitasi penambang kecil menjual permata dan emas pada pemerintah.
Baca Juga: Yuk, Kita Mengenal Ta'aruf dan Batasannya
Penambang rakyat tidak secara resmi dipekerjakan perusahaan pertambangan mana pun dan biasanya menambang secara manual dengan tangan. Magufuli meresmikan pendirian tembok di sekitar konsesi penambangan tanzanite Tanzania utara pada April 2018 sebagai upaya untuk mengendalikan penambangan dan perdagangan ilegal.***
