GALAMEDIA - Polemik terkait dengan Laut China Selatan ternyata sudah berlangsung sejak lama. Bahkan dalam 10 tahun terakhir, Amerika Serikat (AS) diketahui sudah memulai pengintaian di sana.
Informasi mengenai data tersebut datang dari lembaga penyelidikan China untuk Laut China Selatan. Munculnya data itu semakin memanaskan tensi hubungan antara China dan AS. China merasa dibohongi karena AS sudah sejak lama mengintai armada perang mereka.
Dalam laporan sebelumnya yang dirangkum dari berbagai sumber, armada militer China kerap menunjukkan kekuatan di wilayah Laut China Selatan. Sejumlah insiden pun terjadi sejak awal 2020 dan membuat Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) dituding sebagai dalangnya.
Baca Juga: Nagita Sempat Ingin Bercerai, Selalu Menangis Sehabis Shalat, Raffi Ahmad: Kayak Sinetron Azab
Apa yang dilakukan China membuat sejumlah negara di Asia Tenggara geram. AS pun muncul dan menduga China sengaja melakukan tindakan itu demi menciptakan istilah "Kerajaan Maritim" di Laut China Selatan.
Data terbaru mengungkap "kegilaan" armada Angkatan Bersenjata Amerika Serikat (US Armed Forces) yang teryata sudah melakukan pengintaian terhadap aktivitas militer China sejak 2009 silam.
Menurut laporan Global Times, lembaga Inisiatif Penyelidikan Situasi Strategis Laut China Selatan (SCSPI) punya banyak data terkait aksi pengintaian militer Amerika. Demikian dikutip kembali dari wartaekonomi.co.id.
Baca Juga: Joko Manis Jadi Korban Begal di Cimahi, Sepeda Motornya Dibawa Kabur
Laporan itu menyebut bahwa SCSPI memiliki data yang cukup akurat, karena menggunakan Automatic Identification System (AIS). Termasuk menggunakan Automatic Dependent Surveillance-Broadcast (ADS-B) untuk melacak kapal dan pesawat asing yang masuk Laut China Selatan.