WNI Jadi Korban Ledakan Beirut, KBRI untuk Lebanon Minta Aktif Laporan

- 5 Agustus 2020, 09:49 WIB
Sebuah helikopter memadamkan api di lokasi ledakan di pelabuhan ibukota Lebanon, Beirut, 4 Agustus 2020.
Sebuah helikopter memadamkan api di lokasi ledakan di pelabuhan ibukota Lebanon, Beirut, 4 Agustus 2020. /STR/AFP



GALAMEDIA - Seorang warga negara Indonesia (WNI) menjadi korban ledakan besar di Port of Beirut, Lebanon pada Selasa 4 Agustus 2020). Korban tersebut menderita luka ringan, kata Kementerian Luar Negeri RI dalam rilisnya, Rabu 5 Agustus 2020.

"Salah satu korban luka adalah WNI yang telah berhasil dikontak KBRI dan saat ini dalam kondisi stabil serta dapat berkomunikasi dengan baik. KBRI akan terus melakukan pendampingan kepada yang bersangkutan hingga pulih," tulis Kemlu dalam rilisnya.

"Pemerintah RI menyampaikan simpati kepada Pemerintah Lebanon dan juga belasungkawa kepada keluarga korban."

Baca Juga: Mantan Bintang Porno Mia Khalifa Ungkap Konspirasi Ledakan di Pelabuhan Beirut

Menurut Kemlu, lokasi ledakan berdekatan dengan Downtown Beirut dan berjarak sekitar 7 km dari KBRI Beirut.

"Sejauh ini belum ada keterangan resmi penyebab ledakan." jelas Kemlu, sebelum menambahkan bahwa KBRI Beirut terus melakukan koordinasi dengan otoritas setempat dan melakukan pengecekan kepada WNI lainnya yang berada di Beirut.

Kedutaan Besar RI untuk Libanon meminta seluruh warga Indonesia yang berada di Beirut untuk segera melapor diri menyusul ledakan besar yang terjadi di ibu kota Libanon.

Baca Juga: Hasil Survei Enam Lembaga Nyatakan Prabowo Subianto Calon Presiden Terkuat Saat Ini

Duta Besar RI untuk Libanon, Hajriyanto Y Tohari, mengatakan pihaknya telah berkomunikasi dengan simpul-simpul WNI melalui pesan WhatsApp dan mengimbau mereka untuk segera melapor jika berada dalam situasi tidak aman.

WNI yang menjadi korban tengah menjalani karantina di rumah sakit Rafik Hariri University saat terjadi peristiwa ledakan.

Hajriyanto memastikan kondisi seorang WNI yang dikarantina di RS dekat titik ledakan itu saat ini terkonfirmasi aman dan sudah terpantau tim dari KBRI Beirut.

Dalam catatan KBRI, terdapat 1.447 WNI, 1.234 diantaranya adalah Kontingen Garuda dan 213 merupakan WNI sipil termasuk keluarga KBRI dan mahasiswa.

Ledakan dahsyat di Beirut sendiri dilaporkan terjadi pada Selasa pukul 18.02 waktu setempat. Ledakan itu mengakibatkan puluhan orang meninggal dunia dan ribuan luka-luka.

Baca Juga: Ledakkan Beirut Mengingatkan Bom Atom di Hiroshima dan Nagasaki, Ucap Gubernur Seraya Menangis

Kementrian setempat mengungkapkan saat ini ada 78 orang meninggal akibat ledakan itu dan 4.000 orang lainnya luka.

Saat kejadian terjadi, asap besar membumbung tinggi ke udara disertai dengan munculnya gelombang api yang sangat besar. Gedung-gedung berguncang bahkan jendela-jendela bangunan di kota itu hancur.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x