Ingin Petakan Penyebaran Covid-19, Pemprov Jabar Intens Lakukan Pelacakan dan Tes Masif

- 5 Agustus 2020, 15:56 WIB
Ilustrasi. (freepik)
Ilustrasi. (freepik) /



GALAMEDIA - Pelacakan dan pengetesan Covid-19 di instansi pemerintahan dan perkantoran intens dilakukan Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat (Jabar). Tujuannya mencegah penularan Covid-19 di tempat kerja.

Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jabar yang juga Ketua Divisi  Pelacakan, Pengujian, dan Manajemen Laboratorium Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar, Siska Gerfianti, mengatakan, selain memutus mata rantai, pelacakan, dan pengetesan dilakukan untuk memetakan keberadaan SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19.

"Tujuannya, kami ingin melihat bagaimana peta penyebaran Covid-19 dan untuk memutus rantai penularannya," kata Siska dalam pers rilisnya, Rabu, 5 Juli 2020.

Baca Juga: Dituding Sebabkan Kerusakan Lingkungan dan Bencana, PT Star Energy Angkat Bicara

Siska melaporkan, pada Selasa, 4 Agustus 2020,  Pemda Provinsi Jabar menggelar tes, baik rapid test maupun swab test dengan metode PCR, di sejumlah instansi pemerintahan dan perkantoran, yakni Kejati Jabar, TVRI Jabar, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jabar, serta Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar.

Kemudian, swab test dengan metode PCR dilaksanakan di Laboratorium Kesehatan (Labkes) Provinsi Jabar bagi kontak erat terkonfirmasi positif Covid-19.

"Ada juga instansi pemerintahan dan perkantoran di Jabar yang melakukan tes mandiri. Misalnya, kami hanya mengirim alat dan Alat Pelindung Diri (APD). Lalu, nanti ada beberapa tempat yang melakukan tes mandiri," ucapnya.

Baca Juga: Dipimpin oleh Intudo Ventures, Wahyoo Terima Pendanaan Seri A Senilai Rp72,86 Miliar

Dikatakan Siska, pelacakan dan pengetesan disertai dengan penguatan kesiapan fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) dan laboratorium.

Pemda Provinsi Jabar intens menginventarisasi pusat isolasi di luar rumah sakit guna menghadapi lonjakan kasus positif COVID-19 seiring konsistensi pengetesan.

Jumlah tempat tidur di pusat isolasi nonrumah sakit yang terhimpun di kabupaten/kota per 3 Agustus 2020 adalah 1.510 tempat tidur, sudah termasuk gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jabar. Tingkat keterisian pusat isolasi nonrumah sakit hanya 16,21 persen.

Baca Juga: Punya Fitur Canggih, Begini Spesifikasi dan Harga HP Realme C3, Realme C11, dan Realme C15

Selain itu, Gubernur Jabar Ridwan Kamil pada Senin, 3 Agustus 2020 di Makodam III/Siliwangi, Kota Bandung, melaporkan, tingkat keterisian rumah sakit di Jabar hanya 28 persen.

Siska mengatakan, upaya tersebut dilakukan Pemda Provinsi Jabar sebagai kesiapsiagaan. "Jadi untuk semua terkonfirmasi positif tapi tanpa gejala kita sudah siapkan BPSDM untuk menampung. Kita juga siapkan jejaring rumah sakitnya," kata Siska.

Penguatan kesiapan laboratorium pun dilakukan, supaya pelacakan dan pengetesan berjalan optimal. Penanggungjawab Labkes Provinsi Jabar Ryan B. Ristandi menyatakan, kemampuan pengetesan Labkes Provinsi Jabar per hari berada di angka 1.500-2.000 sampel.

Baca Juga: Yuk Mengenal Perbedaan Mitsubishi Pajero dan Pajero Sport

"Kami tetap melakukan pembagian jadwal dengan 3 shift dengan kami ada kurang lebih 70 karyawan berkolaborasi Labkes Jabar dengan ITB," kata Ryan.

Pemda Provinsi Jabar konsisten meningkatkan kapasitas pengetesan dengan menyiapkan laboratorium satelit. Terdapat 28 laboratorium satelit yang tersebar di sejumlah daerah di Jabar.

Ryan memastikan ketersediaan reagen ekstraksi dan PCR. Menurut ia, reagen yang tersedia dapat mengetes sekitar 250 ribu sampel. Reagen ekstraksi dan PCR pun disebar ke 27 kabupaten/kota.

Baca Juga: TNI dan BTN Bahas Kerja Sama Bangun Perumahan Untuk Prajurit

Halaman:

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x