Kejadian Pencurian HP Demi Anaknya Belajar Daring, Ini Kata Legislator Jabar

- 5 Agustus 2020, 20:27 WIB
Ilustrasi. (zonapriangan.pikiran-rakyat.com)
Ilustrasi. (zonapriangan.pikiran-rakyat.com) /



GALAMEDIA - Kejadian pencurian HP guna memenuhi proses belajar mengajar secara daring, yang dilakukan oleh seorang ayah berinisial Aj (40) warga Kampung Cilelang, Desa Jati, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, sungguh memperihatinkan.

"Sangat perihatin dengan insiden pencurian HP. Ini ada yang salah pada sistem pembelajaraan daring dan menjadi beban terutama masyarakat yang tidak mampu," ujar Dadan Hidaytulloh, Anggota Komisi V DPRD Jawa Barat, saat dihubungi melalui ponselnya, Rabu 5 Agustus 2020.

Dikatakan Dadan, pola pembelajaran daring atau secara online, memang berdampak sangat buruk pada masyarakat yang tidak mampu. Seharusnya, pemerintah segera mencarikan solusi guna mengatasi persoalan-persoalan yang membebani masyarakat yang tidak mampu.

Baca Juga: Anang-Ashanty Beli Dua Mobil 'Maung' Pindad untuk Seserahan Aurel-Atta Halilintar

"Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, serta Dinas Pendidikan yang ada di Kabupaten/Kota segera mencari solusi yang baik. Jangan sampai dengan adanya pembelajaran secara daring selain menjadi beban justru akan menimbulkan kejahatan," katanya.

Ditengah kondisi pandemi Covid-19, kata Dadan, memang sangat sulit bisa memberlakukan pembelajaran secara normal atau bertatap muka. Namun kendati demikian, tenaga pendidik juga harus lebih pro aktif dalam memberikan pembelajaran terhadap siswa didiknya.

Baca Juga: Nilai Bantuan Sosial Tunai Bagi Masyarakat Terdampak Covid-19 Menurun

"Beban yang akan dihadapi oleh masyarakat, selain harus memiliki perangkat kuota juga harus ada. Ini yang akan menambah beban yang sangat besar, apalagi bagi masyarakat yang tidak mampu," ucapnya.

Adanya insiden ini, diharapkan menjadi pembelajaran bagi pemerintah terutama dalam memberikan pelajaran terhadap siswa didik.

"Tatap muka dalam pembelajaran sebenarnya bisa dilakukan dengan menggunakan protokol kesehatan, misalnya dengan memberikan jadwal masuk sekolah dengan jumlah siswa 5 sampai 10 orang dengan jarak duduk yang tidak berdekatan. Kita akan sampaikan pada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat," katanya.***

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x