Ditinggalkan karena Bangkrut, Pencinta Moge Rusia di Balik Amonium Nitrat yang Meledakkan Beirut

- 6 Agustus 2020, 10:25 WIB
galamedianews.com
galamedianews.com /galamedianews.com

GALAMEDIANEWS - Lebanon kini menempatkan setiap pejabat yang bertanggung jawab atas keamanan pelabuhan Beirut dalam enam tahun terakhir sebagai tahanan rumah. Ini dilakukan guna menyelidiki ledakan besar yang menghancurkan kota hingga menewaskan lebih dari 100 warga dan melukai ribuan lainnya.

Fakta lainnya, kargo maut yang memicu ledakan setara seperlima bom Hiroshima di Gudang 12 itu, diduga milik pencinta moge Rusia yang meninggalkannya karena bangkrut.

Dikutip Galamedianews dari DailyMail, Kamis (6 Agustus 2020) para pemimpin politik Lebanon bersumpah mereka yang bertanggung jawab atas tragedi Beirut kemarin akan 'membayar harganya'. Sementara pejabat bea cukai mengatakan pihaknya  berulang kali memperingatkan bahaya tapi tak pernah ada tindakan.

Baca Juga: 'Habisi' Gibran Putra Jokowi, PSI Ngaku Ditawari Rp 1 Miliar

Menyusul ledakan yang mengundang simpati dunia, dokumentasi menunjukkan Gudang 12 di dermaga Beirut yang penuh dengan  amonium nitrat. Bahan kimia yang sangat mudah meledak itu disimpan dalam karung sederhana tanpa perlindungan apa pun.

Diketahui bahan kimia berbahaya tersebut ditinggalkan pengusaha Rusia Igor Grechushkin pada September 2013 sebelum akhirnya dipindahkan ke pelabuhan dan tak  pernah dievakuasi hingga enam tahun lamanya.

Baca Juga: 90 Perkantoran Jadi Klaster Penyebaran Virus Corona, Kemenkes Keluarkan Imbauan

Sebelummnya diberitakan sebuah kapal yang membawa muatan amonium nitrat ditahan dalam perjalanan dari Batumi  bekas republik Soviet, Georgia ke Mozambik dan tidak pernah diketahui nasibnya. Grechushkin disebut sebagai pemilik kapal dan muatannya.

Pada Selasa malam, kebakaran yang dimulai di Gudang 9 menyambar 2.750 ton bahan kimia di Gudang 12 yang memicu ledakan dengan kekuatan tiga kiloton, setara dengan seperlima ukuran ledakan nuklir Hiroshima.

Raghida Dergham dari Institut Beirut kemarin mengatakan, “Menyimpan amonium nitrat di pelabuhan sipil adalah kejahatan kemanusiaan yang tidak boleh dibiarkan begitu saja. Kecaman tidak cukup. Saya selamat tapi rasanya hancur. Saya kehilangan teman dan apartemen.”

Menteri kesehatan Lebanon semalam mengumumkan jumlah korban tewas  meningkat menjadi 135 dengan sekitar 5.000 terluka dan puluhan lainnya masih hilang di Beirut. Sumber resmi yang mengetahui investigasi awal menyebut kelalaian sebagai pemicu bencana.

Amonium nitrat adalah kimia yang digunakan dalam bom pupuk dan banyak digunakan industri konstruksi, juga kelompok pemberontak seperti Taliban dan IRA untuk bahan peledak.

Kargo seberat 2.750 ton itu secara resmi disita pada September 2013 dari kapal berbendera Moldova bernama Rhosus dalam perjalanan dari Batumi, bekas republik Soviet, Georgia ke Mozambik. Igor Grechushkin  yang saat ini tinggal di Siprus bersama istrinya Irina  dituding meninggalkan kapal sarat muatan mematikan itu Beirut.

Pihak keamanan Siprus saat ini dilaporkan tengah  mencari pria Rusia yang terkait dengan ledakan di Beirut. Laporan media Yunani, 2.750 ton kargo  disita dalam perjalanan dari bekas republik Soviet ke Afrika.

Halaman:

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x