Dari 800 Orang Pendaftar, Nama Ridwan Kamil dan Oded Tercantum Didaftar Relawan vaksin Covid-19

- 6 Agustus 2020, 18:50 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. (Humas Pemprov Jabar)
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. (Humas Pemprov Jabar) /



GALAMEDIA - Ketua Tim Peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran (Unpad), Kusnandi Rusmil mengatakan relawan uji klinis vaksin Covid-19, mendapat respon positif masyarakat. Mengingat saat ini, sudah 800 orang yang mendaftar sebagai relawan.

Lebih jauh, dari ratusan relawan vaksin buatan Sinovac Logitech tersebut, terdapat nama Gubenur Jawa Barat, Ridwan Kamil dan Wali Kota Bandung, Oded M. Danial.

Walau demikian, tidak semua relawan tersebut lolos dalam seleksi yang dilakukan tim dari Unpad karena persyaratan yang harus dipenuhi. Salah satunya yakni warga Kota Bandung.

Baca Juga: Kerap Terguling, Truk Overload di Subang Langsung Ditilang

"Jadi sampai sekarang sudah ada 800 orang. Pak Gubernur dan Walikota Bandung juga siap jadi relawan. Saya bilang boleh-boleh saja, tapi diperiksa dulu," ungkapnya di Fakultas Kedokteran Unpad, Jln. Eyckman, Kota Bandung, Kamis, 6 Agustus 2020.

Menurutnya, banyak tenaga medis termasuk dokter yang mengajukan diri untuk menjadi relawan vaksin. Namun pihaknya menolak karena lokasi tenaga medis tersebut berada diluar Kota Bandung, sehingga dinilai cukup sulit untuk melakukan proses pemantauan yang berlangsung selama enam bulan.

"Takutnya ketika nanti mereka ada keperluan mendadak maka akan menjadi sulit. Jadi yang dianjurkan dan diterima itu dari Kota Bandung, supaya lebih gampang memantaunya," ujarnya.

Baca Juga: Indonesia Punya 30 Bandara Internasional, Jokowi: Apa Diperlukan Sebanyak Ini?

Walau demikian, dengan masih adanya kekurangan jumlah relawan dari target 1.620 orang, maka pendaftaran masih dibuka pada Agustus ini. Sementara uji klinis, rencananya akan dimulai pada 11 Agustus mendatang di enam tempat berbeda.

Kusnandi menjelaskan, semua kebutuhan untuk pelaksanaan uji klinis sudah terpenuhi, termasuk enam fasilitas kesehatan yang akan dijadikan lokasi uji klinis. Diantaranya FK Unpad, Balai Kesehatan Unpad, Puskesmas Dago, Puskesmas Cimbeuleuit, Puskesmas Garuda, dan Puskesmas Sukapakir.

Teknis uji klinis, yakni para relawan yang akan menjadi subjek akan disuntik dua kali dalam rentang waktu 14 hari. Pertama relawan akan disuntik plasebo dan 14 hari kemudian akan disuntikkan vaksin.

Baca Juga: Bertemu Puan, AHY Sampaikan Pesan dan Doa untuk Megawati

"Tiga hari sebelum disuntikan baik itu plasebo atau vaksin, subjek akan diperiksa terlebih dahulu, diambil darah dan swab," katanya.

Dikatakannya bahwa tes darah dan tes usap merupakan syarat mutlak yang harus dilalui para relawan  sebelum akhirnya mereka menjalani uji klinis. Jika relawan pernah kontak dengan yang terkonfirmasi positif, tidak diperkenankan untuk menjadi subjek uji klinis.

"Maka kita tanya-tanya juga subjek, kegiatannya selama ini apa. Itu untuk memastikan kondisi subjek juga," terangnya.

Baca Juga: Selama Operasi Patuh 2020: Dari 138.953 Pelanggar Lalu Lintas, 27.160 Diantaranya Ditilang

Sementara itu puluhan petugas medis yang terdiri dari dokter umum, dokter spesialis dan perawat disebar ke enam lokasi tempat uji klinis. Selain itu, nantinya ada petugas yang memantau secara berkala kepada subjek guna memastikan kondisi setelah disuntik vaksin.

"Selama penelitian, relawan diambil darah selama tiga kali, ada yang 50 persen dapat vaksin dan ada 50 persen dapat plasebo. Nanti dibandingkan hasilnya bagaimana, termasuk tingkat keamanan dan imun," tambahnya.***

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x