Malaysia Ungkap Satu-Satunya Jalan untuk Hindari Konflik Laut China Selatan Antara China dan ASEAN

- 7 Agustus 2020, 06:12 WIB
WILAYAH yang menunjukkan klaim China atas Laut China Selatan.*
WILAYAH yang menunjukkan klaim China atas Laut China Selatan.* /Rappler/


GALAMEDIA - Malaysia bakal menjalin komunikasi dengan pemerintah China melalui Wang Yi dan Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo dalam dua kesempatan berbeda untuk membicarakan soal Laut China Selatan.

Menteri Luar Negeri Malaysia Hishammuddin Hussein mengungkapkan satu-satunya jalan menghindari konflik di Laut China Selatan adalah merampungkan kode etik (code of conduct/CoC) antara China dan ASEAN.

CoC telah digodok selama belasan tahun sebagai pedoman negara bersikap di Laut China Selatan, terutama China dan negara ASEAN yang memiliki sengketa di perairan itu. Saat ini, CoC masih berada pada pembacaan tahap dua, di mana ASEAN-China masih merundingkan isi kode etik tersebut.

Baca Juga: Keutamaan Sholat Dhuha di Hari Jumat

Hishammuddin menegaskan Malaysia tidak akan berkompromi dengan mengorbankan kedaulatan dan haknya dalam pembentukan CoC tersebut.

Ia mengatakan, rivalitas AS dan China terkait sengketa Laut China Selatan dapat memecah belah solidaritas ASEAN jika negara Asia Tenggara terlena dengan "narasi dan tekanan" kedua negara adidaya dalam konflik tersebut.

Ia menyebutkan, Malaysia memiliki dua prioritas utama dalam merespons konflik di Laut China Selatan yakni menghindari terlibat dalam persaingan AS-China dan menghindari sengketa maritim yang dapat memecah belah ASEAN.

Baca Juga: Usai Mandi Junub, Apakah Masih Disunnahkan Melaksanakan Mandi Jumat?

"Jika kita menyerah pada narasi dan tekanan negara-negara besar, ada potensi negara ASEAN untuk memihak antara negara-negara tertentu (AS atau China)," kata Hishammuddin.

Hishammuddin menghindari mengkritik langsung AS dan China dalam pidatonya itu. Namun, ia mengatakan negara Asia Tenggara harus bersatu untuk bisa memaksimalkan pengaruh dalam menghadapi rivalitas AS-China di Laut China Selatan.

"Dihadapkan dengan kekuatan besar, kita harus bersatu sebagai blok untuk secara efektif memaksimalkan kekuatan bersama kami," kata Hishammuddin.

Baca Juga: Mengerikan, Bola Api Besar Meledak di Sebuah Kota China, Netizen Sebut Sebagai Ledakan 'Akhir Zaman'

Ia menegaskan bahwa Malaysia bukan satu-satunya negara ASEAN yang terlibat dalam sengketa Laut China Selatan.

"Jika ASEAN terpecah, jangan berharap Malaysia dapat menghadapi China dan AS sendirian," ujarnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x