Ketua Komisi X Desak Pemerintah Pemberlakuan Kembali Belajar Tatap Muka

- 7 Agustus 2020, 08:21 WIB
Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda saat berkunjung ke pesantren di Tasikmalaya. (foto: DPR RI)**
Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda saat berkunjung ke pesantren di Tasikmalaya. (foto: DPR RI)** /

GALAMEDIA – Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda meminta pemerintah untuk membuka kembali pembelajaran tatap muka bagi pelajar di seluruh Indonesia yang berada di zona hijau dan kuning. Pasalnya, seluruh siswa yang selama ini mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ) sudah mengalami ketidaknyamanan, yang berakibat tidak efektifnya proses belajar mengajar.

“Komisi X sering mendengar bahwa PJJ tidak efektif, belum bisa maksimal. Menurut survei, dari 68 juta siswa di seluruh Indonesia, tidak lebih dari 40 juta saja yang bisa mengikuti PJJ. Artinya ada sekitar 28 juta siswa kita tidak bisa mengikuti PJJ karena ada yang tidak punya smartphone, tidak punya pulsa, dan lainnya,” ungkap Huda dalam siaran pers yang diterima galamedianews, Jumat 7 Agustus 2020.

Ia mengaku sempat roadshow ke sejumlah pondok pesantren di Tasikmalaya. Hasil kunjungan itulah yang membuatnya mendesak pemerintah untuk segera mememberlakukan kembali Pembelajaran Tatap Muka.

Baca Juga: Startup asal Jepang Tawarkan Masker Pintar Bisa Terjemahkan Bahasa Indonesia

Menurutnya, PJJ harus segera dievaluasi dengan dipercepatnya kegiatan Pembelajaran Tatap Muka di sekolah. Di sisi lain, pemerintah pun harus menyubsidi smartphone dan pulsa bagi siswa-siswa kurang mampu.

“Kita sudah mendorong tapi 'size'-nya besar, 68 juta,” katanya.

Dorongan pembelajaran tatap muka tersebut, tegas Huda, diperkuat dengan fakta hasil kunjungan secara langsung ke beberapa pondok pesantren di wilayah Kabupaten Tasikmalaya. Meskipun Tasikmalaya masuk kategori zona kuning penyebaran Covid-19, tetapi hampir seluruh ponpes di daerah tersebut memberlakukan proses belajar mengajar tatap muka.

Baca Juga: Soal Obat Covid-19, Kemenristek Ingatkan: Obat yang Salah Bisa Jadi Racun dan Berbahaya

“Faktanya bisa. Pesantren di sini menjadi role model, boarding school semacam ini malah aman. Saya sih berharap ini menjadi bagian dari kunjungan saya untuk meyakinkan ke sekolah-sekolah yang lain walaupun ini zona kuning, hijau kan boleh (PTM). Jadi dorongan saya agar zona kuning bisa masuk sekolah, tentu dengan protokol kesehatan,” tuturnya.***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x