Misi Pasukan Khusus Arab Saudi Disebut Digagalkan Petugas Keamanan Perbatasan Kanada

- 7 Agustus 2020, 10:02 WIB
Pangeran Mohammed bin Salman.
Pangeran Mohammed bin Salman. /



GALAMEDIA - Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammad bin Salman (MBS) disebut mengirimkan tim pembunuh ke Kanada. Ia dikatakan mengirimkan tim berjumlah 50 orang yang dijuluki "Pasukan Harimau" (Tiger Squad).

Kejadian ini terjadi Oktober 2018, beberapa hari setelah tewasnya jurnalis Jamal Khashoggi di Turki. Kematian Khashoggi, sebelumnya juga disebut pengadilan Istanbul terkait dengan sang pangeran.

Tujuannya pengiriman tim adalah untuk menghabisi seorang mantan perwira intelijen Saudi yang diasingkan ke Kanada. Pria itu adalah Saad Aljabri, yang dikenal dekat dengan mantan putra mahkota sebelumnya Pangeran Mohammed bin Nayef, yang digantikan MBS.

Baca Juga: Startup asal Jepang Tawarkan Masker Pintar Bisa Terjemahkan Bahasa Indonesia

Hal tersebut terungkap dalam gugatan yang diajukan Aljabri ke pengadilan federal di AS. Gugatannya bisa dilakukan di AS karena dikategorikan dalam pengaduan "mitra terpercaya pejabat intelijen AS".

Gugatan berada di bawah UU Perlindungan Korban Penyiksaan dan Statusnya Penyiksaan Orang AS.

"Pasukan Harimau dikerahkan ke Kanada termasuk tim forensik yang berpengalaman dengan pembersihan TKP, yang membawa dua tas alat forensik," kata isi gugatan, dikutip dari Fox News Jumat 7 Agutus 2020.

"Tim pembunuh digagalkan oleh petugas keamanan perbatasan Kanada yang curiga dengan perilaku mereka di pos pemeriksaan bandara."

Baca Juga: Soal Obat Covid-19, Kemenristek Ingatkan: Obat yang Salah Bisa Jadi Racun dan Berbahaya

Di gugatan itu, disebut bahwa Putra Mahkota Arab mengeluarkan fatwa khusus tentang Aljabri. Yang berisi mengirimkan agen memasuki Kanada melalui AS untuk menghabisi Aljabri.

Ditulis pula penculikan yang terjadi ke dua anak Aljabri oleh Pasukan Macan. Keduanya disebut jadi umpan untuk menjebak Aljabri, termasuk tuduhan korupsi.

Anak-anak Aljabri di Arab juga disandera di lokasi yang dirahasiakan di kerajaan. Aljabri sendiri dicopot dari jabatannya di 2015 dan didakwa sebagai pembelot negara di 2017.

"Gugatan itu benar-benar jalan terakhir, itu adalah puncak dari segala yang keluarga telah lalui selama hampir tiga tahun," kata sumber yang bekerja sama dengan keluarga Aljabri mengatakan kepada Fox News.

Baca Juga: Pegawai Bergaji di Bawah Rp 5 Juta Dapat Bantuan Rp 600 Ribu per Bulan, Ini Kriterianya

"Dr Saad (Aljabri) dianggap sebagai orang yang tahu terlalu banyak, memiliki beberapa ketidaksepakatan dengan MBS, dan yang perlu menyingkir."

Kedutaan AS tidak menanggapi permintaan komentar media tersebut.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x