Erick Thohir: Jika Berlakukan Lockdown, Kondisi Ekonomi Indonesia Bisa Jauh Lebih Parah

- 7 Agustus 2020, 17:21 WIB
Erick Thohir.
Erick Thohir. /

GALAMEDIA - Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Erick Thohir menilai kontraksi ekonomi di Indonesia lebih parah jika pemerintah menerapkan lockdown dalam menghadapi pandemi virus corona (Covid-19). Pasalnya, langkah tersebut bisa mematikan roda perekonomian.

"Presiden (Joko Widodo) mengambil keputusan sangat tepat. Bayangkan kalau kita dulu lockdown, berapa hancur ekonomi kita? Kalau kita lihat ekonomi kita sekarang dibandingkan negara-negara G-20 pun lebih bagus," ujar Menteri BUMN ini saat melakukan video conference, Jumat 7 Agustus 2020.

Menurutnya, hal itu karena formula 'gas' dan 'rem' lewat pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ala Pemerintahan Presiden Jokowi. Formula 'gas' dan 'rem' itu dinilai paling tepat untuk Indonesia.

Baca Juga: Airlangga Hartarto: Bantuan Rp 600 Ribu untuk Pegawai Bergaji di Bawah Rp 5 juta Sedang Disiapkan

Ia menegaskan kunci dari penanganan pandemi ialah berjalannya stimulus dan pembatasan aktivitas ekonomi secara beriringan. Itulah yang dilakukan pemerintah dengan memberikan stimulus secara periodik untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi yang anjlok akibat PSBB.

"Tapi bukan berarti mau menggencet rem tanpa membuat stimulus, ini yang gas dan rem tapi stimulus jalan," tekannya.

Memang, Erick mengakui dalam proses pelaksanaan pemulihan ekonomi dan kesehatan masih terdapat tumpang tindih (overlapping). Pun demikian, dapat dipastikan kesehatan selalu menjadi prioritas pemerintah, sembari memantau pergerakan ekonomi.

Baca Juga: Tuding Sebar Kebohongan, Kini Giliran Hadi Pranoto Laporkan Muannas Alaidid ke Polda Metro Jaya

Oleh karena itu, Erick menuturkan bahwa berbagai stimulus penggerak ekonomi yang digelontorkan harus bertahap.

Ambil contoh, sektor pariwisata yang telah terpuruk sejak Maret lalu. Meski belum memungkinkan untuk langsung membuka sektor tersebut untuk seluruh kalangan seperti sedia kala, namun Erick menilai pemerintah harus mendorong aktivitas pariwisata secara bertahap.

Hal itu dimulai dari pelancong lokal di daerah tertentu yang sudah siap. "Tetap pariwisata lokal didorong tapi kalau benar-benar dorong sampai ke luar negeri seperti dulu enggak siap, jangan dulu," tandasnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x