GALAMEDIA - Sebagian wilayah Kota Beirut, Lebanon hancur akibat ledakan dahsyat yang terjadi pada Selasa, 4 Agustus 2020 lalu. Ledakan di Pelabuhan Beirut itu diduga akibat amonium nitrat.
Amonium nitrat merupakan senyawa yang kerap digunakan sebagai salah satu bahan peledak dan pupuk. Dalam jumlah besar, seperti halnya di Beirut, penggunaannya bisa membahayakan hingga menewaskan 178 orang dan ribuan lainnya mengalami luka-luka.
Amonium nitrat juga diketahui sebagai bahan utama dalam bom yang menghancurkan gedung federal di Oklahoma City pada tahun 1995.
Baca Juga: Seorang dari Rombongan Joko Widodo yang Tergulung Ombak di Bantul Kembali Ditemukan Tim SAR
Kabar terbaru datang dari Israel. Mereka menuding Kelompok Hizbullah sudah lama mengincar amonium nitrat tersebut dan menggunakannya untuk melawan Israel dalam 'Perang Lebanon Ketiga'.
Berdasarkan laporan dari Times of Israel, dalam catatan kasus di Jerman dan Inggris, Hizbullah dilaporkan tertangkap dengan kepemilikan amonium nitrat. Mereka pun berasumsi bahwa organisasi tersebut mengincar bahan serupa yang ada di pelabuhan Lebanon.
Laporan disiarkan beberapa jam setelah pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah memberikan pidato mengenai sanggahan bahwa pihaknya menginginkan amonium nitrat.
Baca Juga: Presiden Ajak Bangsa Indonesia untuk Berdikari Agar Bangkit dari Covid-19
Ia pun menyangkal bahwa kelompok Hizbullah telah menyimpan senjata atau peledak di Pelabuhan Beirut sehingga menambah ledakan beberapa waktu lalu itu semakin besar.