BIN Sebut Pasar Tradisional Rentan Penularan Covid-19

- 8 Agustus 2020, 17:15 WIB
Sosialisasi AKB di Pasar Atas Baru Kota Cimahi Jln. Kolonel Masturi, Sabtu 8 Agustus 2020. (foto: Laksmi S Sundari/galamedianews)**
Sosialisasi AKB di Pasar Atas Baru Kota Cimahi Jln. Kolonel Masturi, Sabtu 8 Agustus 2020. (foto: Laksmi S Sundari/galamedianews)** /

GALAMEDIA - Pasar tradisional sangat rentan terhadap adanya penularan atau penyebaran Covid-19. Pasalnya, kondisi pasar sebagai fasilitas umum tempat terjadinya jual beli kebutuhan sehari-hari, sehingga banyak orang yang datang.

Hal itu terungkap dalam kegiatan sosialisaai Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) yang dilakukan Badan Intelijen Negara (BIN) melalui Tim Velox Pejaten di Pasar Atas Baru Kota Cimahi Jalan Kolonel Masturi, Sabtu 8 Agustus 2020.

"Pasar Atas Baru Cimahi menjadi prioritas dalam kegiatan sosialisai AKB ini, karena mempertimbangkan kondisi pasar sebagai fasilitas umum tempat terjadinya jual beli kebutuhan sehari-hari di masa pandemi, yang sangat rentan terhadap adanya penularan atau penyebaran Covid-19," terang Juru Bicara Tim Velox Pejaten, Abdul  Razzaq.

Baca Juga: Sembilan Warga Garut yang jadi Perawat Rumah Sakit AMC Cileunyi Kabupaten Bandung, Positif Covid-19

Meski begitu, kata Abdul, hal tersebut dapat diantisipasi dengan peningkatan kualitas kesehatan lingkungan pasar, serta disiplin mematuhi protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.

Ia mengakui, selama sosialisasi AKB  di beberapa tempat, pihaknya melihat hampir semua tempat sudah menerapkan protokol kesehatan, tapi tidak menerapkan aturan secara keseluruhan.

"Oleh sebab itu kita melakukan soisialisasi, walapun sebenarnya masyarakat sudah paham itu. Sering lupa, sehingga tidak disiplin menjalankannya," katanya.

Baca Juga: Bertambah 2.277 dalam 24 Jam, Total Positif Covid-19 di Indonesia Jadi 121.226 Kasus

"Jadi kita mengingatkan agar masyarakat tetap disiplin menjaga jaraknya, dan menggunakan masker. Dan kadang-kadang orang merasa covid tidak terlihat, namun penggunaan masker sangat penting untuk mencegah penyebaran tersebut," terangnya.

Menurut Abdul, protokol kesehatan yang masih banyak dilanggar di pasar-pasar tradisional adalah menjaga jarak.

"Kalau di pasar kan berdesak-desakan, tidak dapat menjaga jarak. Dan penjual tidak mengingatkan, oleh sebab itu harus diingatkan kembali kepada pembeli agar menjaga jarak saat membeli barang-barang dan kebutuhan di pasar," tuturnya.

Dengan sosialisasi ini pihaknya berharap, pedagang bisa menyampaikan kembali kepada pembeli dan pedagang lainnya.

Baca Juga: Presiden Ajak Bangsa Indonesia untuk Berdikari Agar Bangkit dari Covid-19

"Edukasi soal AKB dan pentingnya menjalankan protokol kesehatan  ini  diharapkan bisa diedukasikan kembali  kepada pembeli juga, agar pembeli, pedagang dan lain-lain  tidak menyebarkan virus korona," ujarnya.

Menurutnya, pengelola juga harus proaktif untuk menyampaikan kepada masyarakat sekitar pedagang, dan juga pembeli soal protokol kesehatan.***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x