GALAMEDIA - Satu polisi tewas dan 142 orang lainnya terluka akibat bentrokan selama aksi protes di Beirut pada Sabtu 8 Agustus 2020 waktu setempat.
Para pengunjuk rasa, yang menuntut perbaikan sistem politik Lebanon, berupaya memaksa masuk ke gedung parlemen sehingga memicu pasukan keamanan menggunakan gas air mata untuk membubarkan massa.
Pengunjuk rasa melemparkan batu ke arah pasukan keamanan dan berusaha menyingkirkan kawat berduri agar dapat mendekati gedung parlemen.
Baca Juga: Israel Tuding Hizbullah Mengincar Amonium Nitrat yang Hancurkan Pelabuhan Beirut
Massa berhasil membobol kantor Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Ekonomi.
Dua ledakan besar mengguncang Pelabuhan Beirut sekitar pukul 16.10 setempat pada Selasa 4 Agustus 2020 lalu menggetarkan bangunan di seluruh ibu kota. Sedikitnya 158 tewas dan 6.000 orang lainnya terluka akibat ledakan tersebut.
Informasi awal mengungkapkan bahwa amonium nitrat yang ditimbun sejak 2014 di gudang Pelabuhan Beirut kemungkinan menjadi penyebab ledakan mematikan tersebut.***