Network
GALAMEDIANEWS - Tahun 2020 menjadi momen istimewa bagi Ratu Elizabeth dari Inggris. Bulan lalu tepatnya pada 18 Juli nenek Pangeran William itu ternyata menjadi penguasa monarki Britania Raya terlama. Sejak naik tahta di usia muda, Elizabeth II telah Ia berkuasa selama lebih dari 25.000 hari.
Dikutip Galamedianews dari DailyMail, belum lama ini Elizabeth II naik tahta di usia 25 tahun pada 6 Februari 1952 menyusul kematian ayahnya, Raja George VI. Ratu merayakan Silver Jubilee 25 tahun pada 1977, Golden Jubilee pada 2002 dan Diamond Jubilee pada 2012.
Baca Juga: Terhambat Regulasi, Tenaga Medis Covid-19 di Tasikmalaya Belum Dapat Insentif
Kini di usia 94 tahun, kurang dari dua tahun lagi Elizabeth II akan merayakan Platinum Jubilee atau 70 tahun berkuasa pada 2022 mendatang. Ratu Elizabeth menjadi simbol monarki yang tak tergoyahkan di tengah berbagai perubahan di abad ke-20, juga di masa milenium hingga memasuki abad ke-21.
Selama tujuh dekade pemerintahannya, Elizabeth menyaksikan pencapaian dan temuan penting umat manusia. Mulai dari pendaratan di Bulan, Inggris melantik perdana menteri wanita pertama, internet diciptakan, dan legalisasi pernikahan sesama jenis.
Baca Juga: Ikuti Serangkaian Tes Covid-19, Cita Citata Ngaku Ada Infeksi
Publik Inggris juga mendapat ketenangan dari Ratu saat tragedi terjadi. Di antaranya serangan teror 11 September, pemboman London, kematian Putri Diana, dan yang terakhir krisis virus corona.
Selain menjadi penguasa terlama dalam sejarah Inggris, Elizabeth juga merupakan ratu terkaya dan berdaulat paling lama di dunia, selain penguasa Inggris yang tertua.
Ketika resmi menjadi penguasa monarki terlama Inggris pada tahun 2015, Elizabeth juga mengakui menjadi ratu bukan hal yang dicita-citakannya. Namun garis hidup yang membawanya ke tahta tertinggi membuatnya bertekad mendedikasikan hidup demi kelangsungan monarki.
Baca Juga: Ridwan Kamil-OJK RI Bahas Pemulihan Sektor Manufaktur di Tengah Pandemi
Tepat pada 18 Juli 2020, Ratu memerintah selama 68 tahun, lima bulan dan 12 hari atau total melewati 25.000 hari. Sebelumnya tahun 2015 Elizabeth mengambil alih rekor 23.226 hari, 16 jam dan 30 menit milik nenek buyutnya, Ratu Victoria.
Sedangkan pada bulan Maret, Ratu Elizabeth menjadi raja terlama keempat saat ini, melewati lama berkuasa penguasa Maya, Pakal The Great. Pada 11 Maret, Elizabeth memerintah selama 68 tahun dan 34 hari, sementara K'inich Janaab Pakal memerintah Maya di Palenque selama 68 tahun dan 33 hari sebelum kematiannya pada tahun 683 M.
Pakal The Great diperkirakan naik tahta pada usia 12 tahun dan selama pemerintahannya berhasil memperluas kekuasaan Palenque di negara bagian Maya barat. Peradaban Maya mencapai puncaknya antara 250 dan 900 M ketika menguasai sebagian besar wilayah yang sekarang menjadi Meksiko selatan, Guatemala, Belize, dan Honduras.
Baca Juga: Ditanya Kesediaan Jadi Capres 2024 pada Kongres Luar Biasa , Prabowo Subianto Nyatakan Penolakan
Namun di atas Ratu Elizabeth ada Johann II dari Liechtenstein yang memerintah dari tahun 1858 hingga 1929. Kemudian diikuti Bhumibol Adulyadej dari Thailand yang memerintah dari 1946 hingga kematiannya pada Oktober 2016. Bhumibol merupakan raja yang memerintah terlama di dunia sebelum Ratu.
Memegang posisi teratas adalah Louis XIV dari Prancis dengan pemerintahan selama 72 tahun 110. Dikenal sebagai Louis The Great, raja Prancis tersebut menjadi naik tahta di usia empat tahun setelah kematian ayahnya Louis XIII dan memerintah mulai dari 14 Mei 1643 hingga 1 September 1715.
Penguasa monarki terlama di dunia:
1. Louis XIV of France (14 Mei 1643 - 1 September 1715)
2. Bhumibol Adulyadej of Thailand (9 Juni 1946 - 13 Oktober 2016)
3. Johann II of Liechtenstein (12 November 1858 - 11 Februari 1929)
4. Ratu Elizabeth II (6 Februari 1952 - sekaranh)
5. K'inich Janaab Pakal (29 Juli 615 - 31 Agustus 683).***
