Sinyal di Gununghalu Lemah, Koramil Sediakan Wifi Gratis Bantu Siswa Ikuti Pembelajaran Daring

- 9 Agustus 2020, 18:33 WIB
(Foto: Dicky Mawardi/Galamedia)
(Foto: Dicky Mawardi/Galamedia) /


GALAMEDIA - Kecamatan Gununghalu, wilayahnya berada di selatan Kabupaten Bandung Barat.  Berbatasan langsung dengan Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Bandung.

Topografi wilayahnya berupa pegunungan yang  berpengaruh besar terhadap kekuatan sinyal internet. Dampaknya mulai dirasakan siswa yang pada masa pandemi Covid-19 harus mengikuti pembelajaran secara daring.

Melihat kesulitan mengikuti pembelajaran moda daring,  terutama malahan jaringan internet,  Koramil 0903/Gununghalu berinisiatif menyediakan wifi gratis bagi pelajar yang berasal dari Gununghalu.

Baca Juga: Simpan Kunci Rahasia, Piramida Putih Berusia 8.000 Tahun Dijaga Ketat Militer China

Menurut Danramil 0903/Gununghalu Kapten Czi Dayat Juhanda, tujuan  disediakannya fasilitas wifi gratis di Kantor Koramil 0903/Gununghalu untuk membantu mempermudah siswa mengikuti pembelajaran moda daring. Terutama bagi siswa yang mempunyai keterbatasan fasilitas,  biaya dan keadaan wilayahnya  yang mengalami masalah jaringan internet.

"Dengan disediakannya fasilitas wifi di Kantor Koramil 0903/Gununghalu, bisa dimanfaatkan oleh para siswa untuk mengerjakan tugas-tugas dari sekolahnya," kata Danramil 0903/Gununghalu Kapten Czi Dayat Juhanda kepada Galamedia Ahad 9 Agustus 2020.

Selain Itu, lanjut Dayat, untuk mempererat silaturahmi jajaran Koramil/TNI dengan masyarakat. Kegiatan ini sudah  berjalan sejak 3 Agustus, dilaksanakan  Senin-Jumat.

Baca Juga: Ikuti Serangkaian Tes Covid-19, Cita Citata Ngaku Ada Infeksi

"Kami merasa terpanggil untuk membantu para siswa agar bisa mengikuti kegiatan  pembelajaran moda daring. Mereka adalah generasi penerus bangsa, jangan sampai karena pandemi Covid -19 aktivitas belajarnya terganggu," tandasnya.

Sementara itu, berdasarkan hasil survei Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bandung Barat kepada 48.471 siswa SMP,  yang melaksanakan pembelajaran dengan moda daring sebanyak 40.852 atau 81,34 persen. Sedangkan 7.619 siswa atau 18,66 persen melaksanakan belajar luring yakni pemberian modul latihan atau guru datang ke rumah siswa.

Berdasarkan survei tersebut, pola pembelajaran daring oleh guru banyak memanfaatkan aplikasi seperti google form, quizziz, quipper school, zoom meeting, webec meet, video pembelajaran, dan WhatsApp.

Baca Juga: Ditanya Kesediaan Jadi Capres 2024 pada Kongres Luar Biasa , Prabowo Subianto Nyatakan Penolakan

Sedangkan materi luring dilakukan dengan beberapa cara di antaranya meminta bantuan guru yang rumahnya dekat dengan siswa, orang tua siswa mengambil tugas ke sekolah, memanfaatkan buku paket untuk penugasan, atau membuat kelompok belajar dimana ada siswa memiliki HP android.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x