Dituding Berhasrat Kuasai Lebanon, Presiden Prancis Emmanuel Macron Janjikan Bantuan Rp 4,3 Triliun

- 10 Agustus 2020, 10:06 WIB
Presiden Prancis, Emmanuel Macron.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron. /Instagram.com/@emmanuelmacron/

GALAMEDIANEWS - Dipimpin Presiden Prancis para pemimpin dunia menjanjikan lebih dari 250 juta euro atau tak kurang dari Rp 4,3 triliun untuk membangun kembali Beirut setelah ledakan pelabuhan yang meluluhlantakkan ibu kota Lebanon itu akhir pekan lalu.

Dikutip Galamedianews dari DailyMail, Senin (10 Agustus 2020) lima belas pemimpin negara, termasuk Donald Trump ikut ambil bagian dalam konferensi jarak jauh yang digelar Presiden Prancis Emmanuel Macron dan PBB kemarin.

Negara-negara donor juga mendesak Lebanon untuk berkomitmen penuh pada langkah reformasi guna membuka dukungan jangka panjang bagi pemulihan ekonomi dan keuangan negara.

Dikatakan bantuan untuk penyelidikan yang tidak memihak, kredibel dan independen terkait ledakan hari Selasa lalu saat ini sangat dibutuhkan pemerintah Lebanon.

Sebelumnya langkah Macron mengunjungi Beirut dituding sebagai upaya  merebut kembali Lebanon yang di masa lalu menjadi jajahan Prancis, ketimbang membantu. Lebanon sendiri menolak bantuan kemanusiaan dari Israel karena keduanya secara teknis masih berperang.

Mengunjungi Beirut hanya beberapa hari pasca-ledakan, Macron terlihat menemui korban langsung dan berjanji memberikan bantuan untuk membangun kembali kota. Ia juga mengklaim ledakan ikut menusuk hati warga Prancis.

“Prancis tidak akan membiarkan Lebanon begitu saja. Jantung rakyat Prancis masih berdetak seperti jantung Beirut," ujarnya. Kritikus mengecam aksi Macron yang disebut sarat sentimen neokolonialis.

Macron dituding berusaha memulihkan kekuasaan Prancis atas Timur Tengah. Mereja bahkan menjulukinya Macron Bonaparte, Kaisar Napoleon abad ke-21.

Tetapi para pendukung Macron, termasuk penduduk Beirut yang putus asa memuji langkahnya. Mereka menyebutnya sebagai 'satu-satunya harapan' di tengah kehancuran.

Para pemimpin Lebanon pun dianggap takut untuk berkunjung ke jantung ledakan. Warga Beirut pun turun ke jalanan  meminta pertanggungjawaban politisi Lebanon atas korupsi dan kekacauan manajemen yang memicu ledakan mematikan.

Namun Macron menepis tudingan para kritikus yang menyebutnya Macron Bonaparte dengan menggelar konferensi donor internasional untuk Lebanon. Macron menyebut pihaknya berniat membantu Lebanon yang tengah dalam krisis tanpa mencampuri urusan dalam negerinya.

Hasilnya pernyataan bersama yang dikeluarkan usai pertemuan hampir 30 negara termasuk Uni Eropa dan Liga Arab memastikan penggalangan bantuan bagi Lebanon.

Kantor Macron mengatakan total bantuan darurat yang dijanjikan atau yang dapat dimobilisasi dengan cepat sekitar 250 juta euro atau Rp lebih dari Rp 4 triliun, termasuk 30 juta euro atau Rp 520 miliar dari Prancis.

Macron menjadi pemimpin dunia pertama yang mengunjungi bekas jajahan Prancis itu usai ledakan dahsyat ribuan ton amonium nitrat yang menewaskan lebih dari 150 orang, melukai 6.000 lainnya dan menyebabkan 300.000 warga kehilangan tempat tinggal.

Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas mengatakan lebih dari 200 juta euro bantuan darurat telah dikumpulkan dengan 20 juta euro atau Rp 346 miliar dari Jerman. Pernyataan bersama  para pemimpin dunia juga menggarisbawahi keprihatinan akan korupsi di Lebanon.

“Para peserta sepakat bantuan harus tepat waktu, cukup dan konsisten dengan kebutuhan rakyat Lebanon, terkoordinasi dengan baik di bawah kepemimpinan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan langsung diberikan kepada penduduk Lebanon, dengan efisiensi dan transparansi.”

Halaman:

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x