Pertama di Dunia, Vaksin Covid-19 Rusia Telah Disetujui, Ujicoba Dilakukan ke Putri Presiden Putin

- 11 Agustus 2020, 17:59 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19.
Ilustrasi vaksin Covid-19. /


GALAMEDIA - Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan vaksin Covid-19 (virus corona) produk oleh Institut Gamaleya telah disetujui Selasa 11 Agustus 2020. Ini menjadikan Rusia negara pertama di dunia yang melakukan hal tersebut.

"Pagi ini, untuk pertama kalinya di dunia, vaksin untuk melawan virus corona didaftarkan di Rusia," kata Putin lewat konferensi video yang disiarkan televisi didampingi jajaran kabinet seperti dikutip dari AFP.

Presiden Vladimir Putin mengatakan vaksin virus corona Covid-19 yang dikembangkan Rusia siap digunakan, dan bahkan telah diuji pada putrinya sendiri.

Baca Juga: Ilmuwan Rusia Temukan Cara Mudah Membunuh Virus Corona

Menurut dia, salah satu putrinya ikut ambil bagian dalam pengembangan dan telah menerima dua suntikan vaksin.

Putin mengatakan bahwa putrinya memiliki suhu 38 derajat Celcius di hari pertama vaksin disuntikkan, kemudian turun menjadi sekitar 37 derajat esok harinya.

Setelah suntikan kedua, dia kembali mengalami sedikit peningkatan suhu, tapi kemudian semuanya kembali normal.

"Dia merasa sehat dan tingkat antibodinya tinggi," kata Putin.

Baca Juga: Ingin Majukan Sepakbola, Legenda Persib Maju di Pilkada Kabupaten Bandung 2020

Putin memastikan vaksin tersebut telah menjalani serangkaian pengujian yang tepat dan aman.

"Saya ingin menegaskan bahwa ini telah lulus semua tes yang diperlukan," katanya seperti dilansir dari Associated Press.

"Yang paling penting adalah memastikan keamanan penuh penggunaan vaksin dan efektivitasnya."

Sehubungan hal itu, Rusia segera memproduksi massal vaksin Covid-19 itu dan menghasilkan beberapa juta dosis per bulan pada tahun depan. Vaksin itu dilaporkan dibuat oleh Institut Gamaleya.

Baca Juga: Menhan Prabowo Subianto Buka Pendaftaran Rekrutmen Komcad untuk 25 Ribu Orang, Ini Persyaratannya

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya mendesak Rusia untuk mematuhi prosedur dalam memproduksi vaksin corona yang aman dan efektif.

Juru bicara WHO Christian Lindmeier pekan lalu mengingatkan vaksin maupun obat-obatan harus melalui percobaan dan tes sebelum mendapatkan lisensi untuk diluncurkan.

"Terkadang peneliti individu mengklaim bahwa mereka telah menemukan sesuatu, yang tentu saja, berita bagus. Tetapi antara menemukan atau mengklaim memiliki vaksin yang efektif, dan telah melewati semua tahapan, adalah perbedaan besar," ujarnya.

Sementara itu Penasihat Gugus Tugas Penanganan Virus Corona Amerika Serikat Anthony Fauci menyindir perlombaan vaksin Covid-19 antara China dan Rusia. Ia berharap vaksin yang diklaim kedua negara tersebut sudah melalui tahap uji.

Baca Juga: Kalah Cepat dari Negara Maju, Bill Gates Prediksi Indonesia Baru Bisa Basmi Covid-19 di Tahun 2022

Fauci, yang juga pakar penyakit menular AS, mengatakan bahwa negaranya tidak mungkin akan menggunakan vaksin apa pun yang dikembangkan di kedua negara yang sistemnya tak setransparan di negara-negara Barat.

Pengumuman vaksin oleh Putin ini terjadi ketika angka kasus virus corona di dunia telah melewati angka 20 juta.

Sebelumnya WHO menyatakan vaksin merupakan cara paling efektif untuk menghentikan penyebaran Covid-19.

Sebagian besar negara dan perusahaan farmasi di dunia berlomba-lomba melakukan penelitian, pengembangan dan uji coba vaksin Covid-19. Namun, sebagian besar dari mereka berhati-hati dan harus menaati prosedur sebelum menyetujui vaksin itu.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x