Pilpres Belarusia Rusuh, Capres Melarikan Diri ke Negara Lithuania

- 11 Agustus 2020, 21:40 WIB
Warga menolak hasil Pilpres Belarus sehingga Capres penantang melarikan diri ke Lithuania.
Warga menolak hasil Pilpres Belarus sehingga Capres penantang melarikan diri ke Lithuania. /


GALAMEDIA - Calon presiden (Capres) penantang Presiden Belarusia Svetlana Tikhanovskaya melarikan diri ke Lithuania setelah pemilu di negara tersebut berlangsung ricuh.

Tikhanovskaya melarikan diri menyusul bentrokan di malam kedua dalam unjuk rasa menolak hasil pilpres pada Senin 10 Agustus 2020 malam.

Menteri Luar Negeri Lithuania Linas Linkevicius mengatakan wanita 37 tahun itu saat ini dalam kondisi aman.

Baca Juga: Ngaku Menyukai Xi Jinping, Donald Trump Sebut Hubungannya Kian Memburuk di Masa Pandemi Covid-19

"Dia tampaknya merasakan tekanan dan tidak punya banyak pilihan selain meninggalkan negara itu," kata Linas Linkevicius seperti dikutip dari AFP.

Lithuania merupakan anggota Uni Eropa dan NATO, dan sama-sama pernah menjadi bagian dari Uni Soviet, memiliki sejarah memberikan perlindungan kepada tokoh oposisi Belarusia dan Rusia.

Capres penantang Belarusia, Svetlana Tikhanovskaya.
Capres penantang Belarusia, Svetlana Tikhanovskaya.


Tikhanovskaya mengklaim menang melawan Presiden Alexander Lukashenko. Petahana memenangi pemilu Belarusia yang digelar pada Ahad 9 Agustus 2020 dengan perolehan angka tajam.

Alexander Lukashenko diketahui meraih 80 persen dari total suara, sementara pemimpin oposisi yang merupakan mantan guru Bahasa Inggris itu hanya mendapat 9,9 persen suara.

Kemenangan ini menjadi yang keenam berturut-turut bagi Lukashenko, yang telah berkuasa sejak 1994.

Baca Juga: Waduh, Virus Corona Ditemukan pada Kemasan Seafood Impor

Tikhanouskaya sendiri memutuskan maju setelah suaminya, seorang penulis blog yang anti pemerintah dan telah berniat mencalonkan diri dalam pemilu itu, dipenjara.

Ribuan orang turun ke jalan ibu kota Minsk, mereka menuduh Lukashenko mencurangi pemungutan suara. Sedikitnya satu orang tewas dalam bentrokan antara polisi dengan pengunjuk rasa pada Senin malam.

Polisi dilaporkan menggunakan peluru karet, granat kejut dan gas air mata tetapi para demonstran melawan balik dengan melempari batu dan kembang api serta membuat barikade darurat.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x