Palestina Kian Panas: Israel Tutup Jalur Gaza, Penghancuran Bangunan Warga Kian Menjadi-jadi

- 12 Agustus 2020, 16:22 WIB
Asap dan api membumbung setelah pesawat Israel melakukan serangan udara di dekat kota Rafah di Jalur Gaza selatan pada 12 Agustus 2020. (Foto: SAID KHATIB / AFP)
Asap dan api membumbung setelah pesawat Israel melakukan serangan udara di dekat kota Rafah di Jalur Gaza selatan pada 12 Agustus 2020. (Foto: SAID KHATIB / AFP) /

GALAMEDIA - Israel langsung menutup jalur penyeberangan utama Gaza, Palestina. Wilayah Kerem Shalom dikunci sejak Selasa 11 Agustus 2020.

"Penyeberangan Kerem Shalom akan ditutup untuk pengiriman semua barang, dengan pengecualian masuknya peralatan kemanusiaan penting dan bahan bakar," kata Kementerian Pertahanan Israel dalam sebuah pernyataan dikutip dari Arab News, Rabu 12 Agustus 2020.

Langkah tersebut dilakukan usai kelompok Hamas melakukan serangan. Disebut bahwa Hamas menerbangkan balon berisi bahan peledak yang membuat warga terluka.

Baca Juga: Ekonomi Inggris Terjerumus Jurang Resesi, Lebih Buruk dari Prancis, Jerman dan Italia

"Keputusan itu dibuat setelah pertimbangan keamanan dan mengingat serangan teror berulang yang dilakukan oleh organisasi teroris di Jalur Gaza terhadap warga Israel, yang merupakan pelanggaran kedaulatan Israel," kata pejabat dikutip dari The Jerusalem Post.

Kerem Shalom adalah salah satu dari tiga penyeberangan perbatasan utama Gaza dengan Israel dan Mesir. Jalur ini vital sebagai tempat keluar masuknya logistik setiap hari.

Pejabat Palestina mengatakan penutupan tersebut terutama berdampak pada material konstruksi. Gaza dijalankan langsung oleh Hamas.

Helikopter tempur dan tank Israel menyerang setidaknya tiga lokasi di Jalur Gaza Rabu pagi sebagai tanggapan atas serangan pembakaran udara yang memicu lebih dari 60 kebakaran di Israel, kata Pasukan Pertahanan Israel.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Indonesia Tembus 130 Ribu, Epidemiolog: Jumlah Sebenarnya Bisa Dua Kali Lipatnya

IDF mengatakan pasukannya menargetkan "pangkalan militer, infrastruktur bawah tanah dan pos pengamatan milik kelompok teror Hamas."

Berita Al-Resalah yang terkait dengan Hamas mengatakan pesawat Israel menembakkan beberapa rudal ke "tanah pertanian" timur Rafah di Gaza selatan, dan dua pos pengamatan Hamas di Gaza tengah dibom.

Pasukan Pertahanan Israel mengatakan pada Rabu bahwa pihaknya telah membuka penyelidikan setelah sebuah rudal mendarat di dalam komunitas Israel ketika ditembakkan oleh helikopter tempur ke Jalur Gaza sebagai tanggapan atas serangan balon pembakar.

Rudal itu jatuh di dekat kandang sapi dan tidak meledak. Tidak ada laporan cedera yang disebabkan oleh proyektil yang mendarat di kibbutz yang tidak disebutkan namanya dekat perbatasan dengan Jalur Gaza, tetapi sebuah struktur rusak.

Baca Juga: Bagdad-Ankara Memanas, Serangan Turki Tewaskan Dua Petinggi Militer Irak

Insiden itu terjadi ketika helikopter tempur dan tank Israel menyerang setidaknya tiga lokasi di Jalur Gaza pada dini hari sebagai tanggapan atas serangan pembakaran udara yang memicu lebih dari 60 kebakaran di Israel.

IDF mengatakan pasukannya menargetkan "pangkalan militer, infrastruktur bawah tanah dan pos pengamatan milik kelompok teror Hamas."

Berita Al-Resalah yang terkait dengan Hamas mengatakan pesawat Israel menembakkan beberapa rudal ke "tanah pertanian" timur Rafah di Gaza selatan, dan dua pos pengamatan Hamas di Gaza tengah dibom.

IDF mengatakan serangan itu sebagai tanggapan atas serangan pembakaran selama sepekan terakhir dan mencatat bahwa Israel menganggap Hamas bertanggung jawab atas semua kekerasan yang berasal dari wilayah itu.

Kebakaran di Israel selatan pada 11 Agustus 2020 akibat balon kelompok Hamas. (Dokumen Dewan Regional Eshkol)
Kebakaran di Israel selatan pada 11 Agustus 2020 akibat balon kelompok Hamas. (Dokumen Dewan Regional Eshkol)


Serangan itu terjadi beberapa jam setelah para pemimpin Israel mengancam para penguasa Hamas di Gaza bahwa Israel akan mengambil tindakan "paksa" jika serangan pembakaran udara tidak dikendalikan.

Perangkat pembakar balon yang diluncurkan dari Jalur Gaza memicu setidaknya 60 kebakaran di Israel selatan sepanjang Selasa, menurut petugas pemadam kebakaran. Para pejabat mengatakan sebagian besar adalah kebakaran kecil, tetapi beberapa menyebabkan kerusakan.

Buldoser kian merajalela

Sementara itu aneksasi (pencaplokan) wilayah Palestina di Tepi Barat oleh Israel terus terjadi. Israel, dikutip Aljazeera, akan membuldoser lagi sejumlah pemukiman Palestina di Tepi Barat hari ini.

"Setidaknya akan ada 30 bangunan yang dihancurkan," tulis media itu.

"Pemerintah Israel mengatakan melakukan hal tersebut karena bangunan berdiri tanpa izin."

Hubungan Israel dan Palestina memanas sejak 1940-an. Aneksasi Israel ditolak sebagian besar anggota PBB, namun didukung Amerika Serikat (AS).

Baca Juga: Ratu Mulai Khawatir, Keretakan Hubungan Pangeran William dan Pangeran Harry Ancam Monarki Inggris

Presiden AS Donald Trump bahkan membuat rencana pembagian wilayah Israel-Palestina. Namun menjadikan Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan akan mengakui Palestina sebagai negara setelah kajian empat tahun membuat sejumlah pihak mengecam rencana itu.

Sejumlah negara mengajukan keberatan, termasuk Uni Eropa, China dan Indonesia. Upaya Trump bakal makin memperpanjang konflik karena tidak memasukkan aspirasi dua kelompok bertikai.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x