Mengharukan, Kisah keluarga yang Terpisah saat Ledakan di Beirut

- 13 Agustus 2020, 10:45 WIB
ILUSTRASI situasi Beirut, Lebanon pascaledakan dahsyat pada Selasa 4 Agustus 2020 silam.* Pikiran Rakyat/AFP/Ibrahim AMRO
ILUSTRASI situasi Beirut, Lebanon pascaledakan dahsyat pada Selasa 4 Agustus 2020 silam.* Pikiran Rakyat/AFP/Ibrahim AMRO /


GALAMEDIA - Akibat ledakan di Beirut, Lebanon, Selasa 4 Agustus 2020 lalu, membuat warga di sana menderita.

Selain mengakibatkan ratusan orang tewas, puluhan lainnya terluka, insiden ini mengakibatkan lebih dari 300 ribu warga Beirut mendadak jadi tunawisma dalam satu waktu.

Keluarga pun banyak yang terpisah karena kondisi kota begitu kacau. Warga berhamburan mencari pertolongan, tenaga medis kelimpungan menanganinya.

Baca Juga: Jika Merasakan Gelaja Ini, Bisa Jadi Kita Alami Infeksi Cacing Hati

Seperti dialami Amira. Ia terpisah dari kedua orang tuanya saat kejadian dan dititipkan pada sang kakek.

Setelah tujuh hari lamanya terpisah, ia akhirnya bisa kembali bertemu, meski baru ibunya yang bisa kembali.

Ibunya sendiri, Hiba benar-benar merasakan tekanan mental yang begitu parah ketika Beirut remuk redam oleh ledakan tersebut.

Baca Juga: Catat !!! Gunakan Masker Tidak Akan Menyebabkan Keracunan Karbondioksida

Ia bersama suaminya, Wassim kala itu sedang pergi ke Rumah Sakit (RS) St. George di Ashrafieh, Beirut untuk kontrol rutin.

Amira dititipkan kepada sang kakek di toko kelontong milik mereka di kawasan Tayounneh, Beirut.

2.750 ton Amonium Nitrat di gudang pelabuhan mendadak meledak dan menyebabkan RS yang didatangi Hiba dan Wassim rusak berat.

Baca Juga: Tidak Bisa Kemana-mana, Nikmati Liburan Virtual di Kabin Pesawat

"Semua orang berusaha keluar gedung RS alih-alih masuk. Sangat membingungkan. Mayat dan darah bergelimpangan dimana-mana," tuturnya dikutip Pikiran-Rakyat.com dari The Guardian.

"Ketika saya menyadari ledakan tak hanya meluluhlantakkan kawasan itu, saya begitu khawatir dengan kondisi Amira," ungkap Hiba.

"Saya tak henti-henti meneriakkan namanya," imbuhnya.

Baca Juga: Tari Goyang Mamarung Bakal Getarkan Bale Rame Sabilulungan Kabupaten Bandung

Saking kacaunya situasi usai ledakan, Hiba menyebut sang suami mengaku tak ingat apapun dari kejadian tersebut.

"Suami saya masih tak bisa mengingat apa yang terjadi hari itu. Pikirannya benar-benar terblokir," tutur Hiba.

Mereka berdua kemudian dibawa ke Sayda atau Sidon yang terletak di selatan Beirut untuk mendapatkan pertolongan medis.

Baca Juga: Keren, Aplikasi Karya Anak Bangsa Ini Fasilitasi Kita Chat dengan Publik Figur atau Selebritas

Amira yang tak tahu menahu soal ledakan tetap tinggal bersama sang kakek dan mendapatkan bantuan perawatan dari Save the Children dan UNICEF.

"Kami begitu beruntung dapat selamat, terima kasih Tuhan. Saya dapatkan anak saya kembali," ujar Hiba mengungkap rasa syukurnya.

"Tak ada yang bisa menggantikannya. Hati saya terluka mengingat banyak orang yang kehilangan anggota keluarganya," pungkas Hiba.***

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x