UNS Beri Tempat Khusus Bagi Calon Mahasiswa Penyandang Disabilitas

- 13 Agustus 2020, 15:56 WIB
Rektor UNS, Prof. Jamal
Rektor UNS, Prof. Jamal /Tok Suwarto/

GALAMEDIA - Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, pada tahun akademik 2020/2021 ini memberi tempat khusus bagi para calon mahasiswa penyandang disabilitas, yang dijaring melalui Seleksi Mandiri (SM) UNS.

Dalam seleksi secara daring menggunakan sistem ujian tulis berbasis komputer atau Computer Based Test (CBT) UNS yang digelar selama 2 hari, Kamis dan Jumat, 13-14 Agustus 2020, tercatat sebanyak 31 orang dengan berbagai jenis kecacatan, mengikuti seleksi yang dipantau dari 25 ruang komputer di 5 lokasi kampus Kentingan.

Rektor UNS, Prof. Dr. Jamal Wiwoho, menjelaskan, di gedung dr. Prakosa kantor pusat UNS, jumlah pendaftar SM UNS 2020 tercatat sebanyak 27.847 orang dari berbagai daerah di Indonesia. Dari jumlah itu, sebanyak 13.753 orang mengikuti CBT UNS, 12.489 orang mendaftar menggunakan nilai hasil ujian tulis berbasis komputer (UTBK) yang digelar LTMPT, 1.479 orang mendaftar melalui jalur prestasi, 31 orang lewat jalur disabilitas, serta pendaftar lewat jalur kemitraan sebanyak 95 orang.

Baca Juga: Sudah Disejutujui Presiden Jokowi, Pemerintah Ingin Mudahkan Dokter Asing Masuk ke Indonesia

"UNS secara khusus melakukan seleksi calon mahasiswa baru lewat seleksi mandiri bagi penyandang disabilitas. Karena mereka tidak mungkin bersaing lewat jalur reguler, seperti SBMPTN. Nilai yang mereka dapat dari CBT pasti di bawah mereka yang bukan penyandang disabilitas. Itu sebabnya, Itu sebabnya, UNS memberikan perlakuan khusus bagi para penyandang disabilitas mereka yang nilainya memenuhi syarat bisa kuliah," urainya.

Hampir sama dengan perlakuan khusus bagi penyandang disabilitas, menurut Prof. Jamal, dalam seleksi mandiri bagi calon mahasiswa lewat jalur prestasi, UNS juga menggunakan pertimbangan yang hampir sama. Berbagai prestasi, seperti juara olimpiade, hafidz Quran 30 juz dan sebagainya dijadikan komponen penambah kekurangan nilai CBT.

CBT UNS untuk menjaring mahasiswa lewat jalur SM, sambungnya, dilaksanakan secara daring untuk memperluas akses bagi pendaftar dari berbagai daerah di Indonesia, sekaligus untuk mencegah risiko terjadinya penularan Covid 19. Itu berbeda dengan UTBK jalur SBMPTN yang digelar LTMPT, pelaksanaannya dalam beberapa gelombang dan setiap gelombang dilaksanakan dalam beberapa hari di kampus masing-masing perguruan tinggi.

Baca Juga: Darurat, Lahan Pemakaman Garut Hanya 9,7 Hektare Sulit untuk Diperluas

"Kita berupaya agar pelaksanaan CBT tidak berisiko. Karena untuk menggelar tes yang diikuti 27.847 orang akan sangat ribet," jelasnya.

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x