Dicerca Banyak Pihak, Puluhan Negara Berbondong-bondong Borong Vaksin Covid-19 asal Rusia

- 14 Agustus 2020, 01:40 WIB
Ilustrasi Sputnik V, vaksin Covid-19 Rusia.
Ilustrasi Sputnik V, vaksin Covid-19 Rusia. /

GALAMEDIA - Rusia telah menerima pesanan dari 20 negara untuk 1 miliar dosis vaksin Covid-19 (virus corona) sehari setelah Presiden Vladimir Putin mengumumkannya kepada dunia.

Menurut saluran RT TV, sebanyak 20 negara dari Amerika Latin, Timur Tengah, dan Asia sudah meminta dosis vaksin Covid-19 Rusia.

Kirill Dmitriev, CEO dari Dana Investasi Langsung Rusia, yang bertanggung jawab untuk penelitian dan produksi vaksin, mengatakan, telah menerima pesanan untuk satu miliar dosis.

“Bersama mitra luar negeri, kami siap memproduksi lebih dari 500 juta dosis vaksin per tahun,” jelas Dmitriev dilansir China Daily Kamis 13 Agustus 2020.

Baca Juga: Fasilitas Nuklir Korea Utara Nyaris Kebanjiran

Menurut Dmitriev, dana tersebut juga sedang mengerjakan program bantuan kemanusiaan untuk negara berkembang, dengan tujuan membuat vaksin Covid-19  tersedia di negara-negara yang tidak mampu membuat atau membeli sendiri.

Dinamakan Sputnik V, vaksin itu dikatakan sebagai "vaksin pertama di dunia melawan virus corona" oleh Putin selama konferensi video dengan anggota pemerintah pada Selasa pagi.

Sputnik V akan segera memasuki produksi massal, dan akan tersedia untuk umum mulai Januari 2021, RT melaporkan.

Baca Juga: Update WhatsApp Ini yang Ditunggu-tunggu Para Pengguna

Putin bersikeras bahwa vaksinasi di Rusia hanya akan dilakukan atas dasar sukarela, tanpa ada yang dipaksa untuk menerima imunisasi. Ia juga mengatakan bahwa salah satu putrinya telah divaksinasi.

"Saya tahu bahwa itu bekerja cukup efektif, membentuk kekebalan yang stabil, dan, saya ulangi, itu lolos semua pemeriksaan yang diperlukan," tambah presiden.

Putin mengatakan bahwa putrinya mengalami sedikit suhu tubuh setelah ikut serta dalam persidangan, tetapi suhu itu cepat hilang.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, lebih dari 150 vaksin sedang dikembangkan dan diuji di seluruh dunia untuk menghentikan pandemi Covid-19 , dengan 25 di antaranya dalam uji klinis pada manusia.

Meskipun para ilmuwan Rusia bersikeras bahwa vaksin itu diteliti secara ilmiah dan kepala ahli epidemiologi non-residen Kementerian Kesehatan Rusia Nikolay Briko mengatakan "vaksin tidak dikembangkan dari awal", keamanan dan keefektifannya diragukan oleh beberapa ahli medis asing, termasuk direktur AS. Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, Anthony Fauci.

Baca Juga: Amien Rais Sewot Soal Ketum PAN Jadi Mentor Gibran Rakabuming, Begini Respons Zulkifli Hasan

Dia mengatakan Rusia menyetujui vaksin setelah hanya dua bulan uji coba.

"Saya berharap Rusia benar-benar membuktikan secara definitif bahwa vaksin itu aman dan efektif," kata Fauci.

"Saya benar-benar ragu mereka telah melakukan itu."

Wakil Menteri Kesehatan Meksiko Hugo Lopez-Gatell mengatakan dia terkejut dengan berita Rusia tersebut, dan bahwa pemerintah akan menunggu informasi lebih lanjut sebelum membuat keputusan tentang vaksin tersebut.

Baca Juga: Bawa Dana Rp 38,59 Triliun, Perusahaan Baterai Lithium asal China Bangun Pabrik di Indonesia

Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn pada hari Rabu mengatakan dia skeptis tentang Rusia menjadi negara pertama yang memberikan persetujuan peraturan untuk vaksin Covid-19.

Ia mengatakan itu adalah kunci untuk memiliki produk yang aman dan teruji daripada hanya menjadi yang pertama, menurut Reuters.

Menteri Kesehatan Rusia Mikhail Murashko mengatakan pada hari Rabu bahwa tuduhan bahwa vaksin Covid-19  Rusia tidak aman tidak berdasar dan didorong oleh persaingan, kantor berita Interfax melaporkan.

Baca Juga: Pengelolaan Sumber Daya Air DAS Citarum Terus Digencarkan

Negara bagian Parana Brasil sedang dalam pembicaraan untuk memproduksi vaksin yang dikembangkan Rusia, tetapi tidak jelas apakah lembaga penelitian negara bagian itu akan mendapatkan persetujuan peraturan di Brasil, Reuters melaporkan.

Presiden Serbia Aleksandar Vucic mengatakan dia tidak sabar untuk melihat vaksin itu di pasar Serbia.

"Saya akan menjadi orang pertama yang mengambil vaksin ketika spesialis Serbia mengatakan itu baik," kata Vucic.

"Spesialis kami harus mengonfirmasi kepada kami bahwa itu aman dan dapat diandalkan."***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x