Generasi Muda Arab Saudi Kagumi Negara Israel, Pihak Kerajaan Bakal Tingkatkan Hubungan Kerja Sama

- 15 Agustus 2020, 15:12 WIB
Pesisir pantai di Kota Tel Aviv, Israel. (Foto: Pinterest)
Pesisir pantai di Kota Tel Aviv, Israel. (Foto: Pinterest) /

GALAMEDIA - Menantu sekaligus penasihat senior Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Jared Kushner menyatakan hubungan antara Kerajaan Arab Saudi dan Israel bakal lebih membaik menyusul perjanjian yang ditengahi AS antara Israel dan Uni Emirat Arab (UEA).

Negara-negara Arab yang bersahabat dengan Israel menyambut baik kesepakatan bersejarah itu, tetapi kekuatan regional Arab Saudi tetap diam setelah pengumumannya.

Arab Saudi, seperti Israel dan UEA, menganggap Iran sebagai musuh bersama sehingga mempertahankan hubungan dekat dengan Washington.

Kushner, yang dilaporkan berperan dalam perantara perjanjian Israel-UEA, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan CNBC pada hari Jumat 14 Agustus 2020 bahwa generasi muda Arab Saudi mengagumi Israel dan mencari hubungan dengan negara Yahudi tersebut.

Jared Khusner.
Jared Khusner.


"Mereka melihat Israel hampir seperti Lembah Silikon di Timur Tengah dan mereka ingin terhubung dengannya sebagai mitra dagang, sebagai mitra teknologi, sebagai mitra keamanan," kata Kushner tentang pemuda Saudi seperti dilansir Times of Israel Sabtu 15 Agustus 2020.

Generasi yang lebih tua, katanya, "masih terjebak dalam konflik di masa lalu," dan terlepas dari upaya modernisasi negara tersebut baru-baru ini, "Anda tidak dapat mengubah kapal perang dalam semalam."

Baca Juga: Siap Hadapi China di Perbatasan, Militer India Siagakan 1,4 Juta Pasukan

Terlepas dari penentangan dari beberapa generasi yang lebih tua, Kushner meramalkan bahwa kesepakatan penting hari Kamis 13 Agustus 2020 akan berfungsi sebagai katalisator untuk membuka hubungan antara Israel dan negara-negara Arab lainnya, termasuk Arab Saudi.

 “Saya pikir kami memiliki negara-negara lain yang sangat tertarik untuk bergerak maju (dengan normalisasi) dan karena itu terus berlanjut, saya pikir itu adalah keniscayaan bahwa Arab Saudi dan Israel akan sepenuhnya menormalisasi hubungan dan mereka akan dapat melakukan banyak hal. Hal-hal besar bersama,” kata Kushner.

Saluran 13 Israel pada Jumat malam mengutip sumber-sumber Arab yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan bahwa Saudi kemungkinan akan "meningkatkan kerja sama" dengan Israel setelah kesepakatan UEA, meskipun mereka tidak diharapkan untuk menandatangani kesepakatan secara resmi pada tahap ini.

Baca Juga: China Aktifkan Rudal 'Pembunuh Kapal' di Tengah Mengancam Tenggelamkan Dua Kapal Induk AS

Dikatakan juga bahwa Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman dan Putra Mahkota UEA Mohammed bin Zayed telah bekerja sama dengan Presiden Trump dalam kesepakatan UEA-Israel.

Pangeran Mohammed bin Salman dan Pangeran Mohammed bin Zayed. (Foto: Pinterest)
Pangeran Mohammed bin Salman dan Pangeran Mohammed bin Zayed. (Foto: Pinterest)


Pada hari Kamis, menyusul pengumuman kesepakatan tersebut, Kushner mengatakan kemungkinan akan menjadi "pemecah es" bagi negara lain, dan bahwa pemerintah juga telah melakukan pembicaraan dengan negara-negara Arab lainnya untuk menormalkan hubungan dengan Israel. Dia menyarankan bahwa lebih banyak pengumuman akan datang selama 90 hari ke depan.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, saat menyambut kesepakatan pada Kamis malam, mengatakan itu menandai "era baru hubungan Israel dengan dunia Arab," dan memperkirakan kesepakatan lain dengan negara-negara Arab akan menyusul.

Baca Juga: Libur Long Weekend, Jalur Menuju Kawasan Wisata Puncak Bogor Macet

Trump menyinggung lebih banyak terobosan diplomatik pada hari Kamis, dengan mengatakan, "Ada hal-hal yang tidak dapat saya bicarakan."

Pejabat senior Israel dilaporkan mengatakan Kamis bahwa mereka sedang dalam pembicaraan lanjutan dengan Bahrain tentang normalisasi hubungan. Seorang pejabat senior Amerika juga mengatakan bahwa Oman ikut campur, menurut laporan dari penyiar publik Kan.

Raja Bahrain Hamad bin Isa al-Khalifa besama Pangeran Mohammed bin Zayed. (Foto: Islamtimes.org)
Raja Bahrain Hamad bin Isa al-Khalifa besama Pangeran Mohammed bin Zayed. (Foto: Islamtimes.org)


Raja Bahrain, Hamad bin Isa al-Khalifa, menelepon Bin Zayed untuk memberi selamat kepadanya atas kesepakatan itu setelah pengumumannya, situs berita Ynet melaporkan, mengutip laporan media Arab.

Raja menyebut kesepakatan itu sebagai "pencapaian Emirat bersejarah yang akan mengarah pada perdamaian dengan Israel dan memperkuat upaya menuju perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah," menambahkan bahwa penghentian aneksasi akan menjaga kemungkinan solusi dua negara dan membantu mencapai perdamaian antara Israel dan Palestina.

Israel dan Uni Emirat Arab mengumumkan kesepakatan mereka Kamis sore. Mereka "menyetujui normalisasi penuh hubungan antara Israel dan UEA," kata mereka dalam pernyataan bersama dengan AS yang dirilis oleh Trump.

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x