GALAMEDIANEWS- Tersangka dalam serangkaian serangan penembakan dan penikaman minggu lalu di Nagano, Jepang Tengah yang menyebabkan empat orang tewas.
Ia meminta ibunya untuk menembaknya selama dalam masa standoff berjam-jam di rumahnya, kata sumber investigasi pada hari Senin.
Sstandoff" mengacu pada situasi di mana tersangka atau penjahat berada dalam konfrontasi langsung dengan polisi atau pasukan penegak hukum dan menolak menyerah atau menyerahkan diri, seringkali dengan ancaman kekerasan.
Masanori Aoki, 31 tahun, tersangka pembunuhan di Nagano, menyerah kepada polisi setelah bersembunyi selama sekitar 12 jam setelah serangan pada hari Kamis sore, dan ditangkap karena dugaan penembakan fatal terhadap seorang polisi dengan senapan berburu.
Baca Juga: Pelaku Penembakan dalam Serangan Mematikan di Nagano Tengah Dilimpahkan ke Jaksa Penuntut
Selama standoff, Aoki, putra seorang anggota dewan setempat yang mengundurkan diri setelah insiden tersebut, mempertimbangkan untuk bunuh diri tetapi tidak bisa melakukannya, jadi dia memberikan pistol kepada ibunya dan memintanya untuk menembaknya, kata sumber tersebut, mengutip keterangan yang diberikan ibu kepada polisi.
Ibu tersebut mengambil pistol itu, lari dan meletakkannya di jalan dekat rumah di Nakano, Prefektur Nagano.
Menurut polisi, tersangka ini memiliki dan memperbarui lisensi untuk empat senjata berburu, termasuk senapan berburu dan senapan udara, sejak tahun 2015. Salah satunya mungkin digunakan dalam pembunuhan tersebut.
Baca Juga: Perdana Menteri Jepang Kishida Bersedia Bertemu dengan Kim Jong Un untuk Bahas Kasus Penculikan
Diduga Aoki pertama-tama menikam dua wanita setempat dan kembali ke rumahnya yang berdekatan sebelum keluar lagi dengan senapan berburu.