Network
GALAMEDIANEWS - Seorang pria meninggal dan setidaknya tiga orang hilang akibat hujan lebat yang melanda sejumlah wilayah di Jepang, kata otoritas setempat pada hari Sabtu, sementara badan meteorologi memperingatkan adanya peningkatan risiko tanah longsor dan banjir sungai di Jepang bagian timur termasuk Tokyo.
Badai petir teramati berkembang secara berturut-turut dari Jumat hingga Sabtu pagi di prefektur-prefektur barat dan tengah, menyebabkan curah hujan yang sangat tinggi.
Kondisi cuaca ekstrem ini disebabkan oleh udara hangat dan lembab yang bertiup dari badai tropis Mawar yang sedang bergerak di sebelah selatan negara ini, dan garis hujan di dekat pulau utama Jepang, Honshu.
Badai tersebut diperkirakan akan bergerak ke timur melewati Honshu pada Sabtu nanti, menurut Badan Meteorologi Jepang.
Baca Juga: Lampaui Madonna dan Beyonce, Penyanyi Ini Jadi Wanita Mandiri Terkaya Kedua di Dunia di Bidang Musik
Kenaikan level sungai mendorong beberapa pemerintah daerah setempat, seperti Toyohashi di Prefektur Aichi, untuk mengeluarkan peringatan banjir yang paling parah kepada warganya, meminta mereka segera pindah ke tempat yang aman.
Di Toyohashi, seorang pria berusia 61 tahun dinyatakan meninggal pada Sabtu dini hari setelah ditemukan di dalam mobil di ladang yang tergenang banjir pada Jumat malam, kata polisi, sambil menambahkan bahwa kendaraan tersebut hampir sepenuhnya terendam.
Sebuah rumah hancur akibat tanah longsor di Prefektur Shizuoka, dan seorang pria yang diduga merupakan penduduk setempat belum ditemukan.
