Paguyuban Pasundan Berkomitmen untuk Terus Memerangi Kebodohan dan Kemiskinan

- 22 Agustus 2020, 15:08 WIB
KETUA Paguyuban Pasundan periode 2020-2025, Didi Turmudzi (kanan) menyampaikan sambutannya usai terpilih kembali pada  Sawala Budaya atau Kongres ke-43 Paguyuban Pasundan, di Aula Mandalasaba dr. Djoenjoenan Lantai V Gedung Paguyuban Pasundan, Jln. Sumatera, Kota Bandung, Sabtu, 22 Agustus 2020. (Darma Legi/galamedianews)
KETUA Paguyuban Pasundan periode 2020-2025, Didi Turmudzi (kanan) menyampaikan sambutannya usai terpilih kembali pada Sawala Budaya atau Kongres ke-43 Paguyuban Pasundan, di Aula Mandalasaba dr. Djoenjoenan Lantai V Gedung Paguyuban Pasundan, Jln. Sumatera, Kota Bandung, Sabtu, 22 Agustus 2020. (Darma Legi/galamedianews) /

GALAMEDIA - Pengurus Besar Paguyuban Pasundan menggelar Sawala Budaya atau Kongres ke-43, di Gedung Paguyuban Pasundan, Jalan Sumatra, Kota Bandung, Sabtu, 22 Agustus 2020. Dalam kegiatan itu, Prof.Dr.H.M.Didi Turmudzi M.Si. kembali terpilih memimpin Paguyuban Pasundan hingga tahun 2025.

Usai terpilih kembali, Didi mengungkapkan, ke depan sesuai dengan visinya, Paguyuban Pasundan akan terus berupaya untuk mengangkat harkat dan martabat, memerangi kebodohan dan kemiskinan serta menyebarkan syiar Islam.

"Kami akan terus fokus pada bidang pendidikan karena hal tersebut merupakan sesuatu yang paling mendasar dan penting bagi kelangsungan hidup bangsa," kata Didi.

Baca Juga: KAMI Jadi Kendaraan Gatot-Titiek Soeharto Menuju Pilpres 2024?

Ia menyatakan, Paguyuban Pasundan terus berupaya mengembangkan pendidikan selaras dengan tujuan sistem pendidikan nasional. Yakni mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

"Manusia yang berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab," terangnya.

Didi menyebut pendidikan merupakan sebuah masalah yang substansial, karena saat ini sudah terpisah antara akhlak, moral, budaya, sains dan keterampilan. Sehingga perlu adanya pembenahan kurikulum, agar tidak terjadi liberalisme dan kapitalisme pendidikan.

"Pendidikan harus didasarkan kepada perilaku, memadukan IQ, SQ dan EQ. Ini menjadi fokus bagi Paguyuban Pasundan, bagaimana kita dapat berdaya saing, membangun karakter, menjadikan setiap dosen dan guru bisa mengajarkan hal-hal yang terkait dengan akhlak, moral dan budaya sekaligus," papar Didi.

Baca Juga: Diibaratkan Masakan Rendang, Bio Farma Hanya Memproses Akhir Pembuatan 'Rendang Padang'

Selain itu, fokus Paguyuban Pasundan juga ada dalam bidang ekonomi, yaitu ekonomi kerakyatan. Salah satunya bersama pemerintah membangun Pasundan Mart yang menyediakan kebutuhan pokok dengan harga yang murah sehingga dapat membantu masyarakat.

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x