Network
GALAMEDIA - Seorang pria berusia 23 tahun rela menempuh perjalanan pulang-pergi sejauh 5.000 km demi membunuh saingannya dalam bermain game online. Namun, ketika polisi mendatangi rumahnya, pria tersebut ditemukan tewas dan diduga melakukan bunuh diri.
Saingannya bernama Matthew Thane (18) ditembak mati pada Selasa, 18 Agustus 2020 di rumahnya di Flower Mound, Texas, Amerika Serikat.
Keesokan harinya, polisi di kota Pleasanton California bergerak untuk menangkap pria yang mereka curigai di balik pembunuhan Thane, tetapi pria itu diyakini bunuh diri sebelum mereka bisa menangkapnya.
Baca Juga: Terekam CCTV, Polisi Terus Selidiki Kasus Pencabutan Bendera Indonesia di Garut
Sekitar pukul 11 malam pria itu ditemukan tewas akibat luka tembak di dalam sebuah rumah. Polisi menemukan bukti ponsel pria itu yang dikaitkan dengan pembunuhan Thane di Texas.
Polisi seperti dikutip Pikiran-rakyat.com dari News.com.au. mengatakan, tersangka penembak Thane mengenakan helm dan celana jeans, dan dianggap segera melarikan diri dari daerah tempat kejadian.
Pejabat setempat lokal di Bay Area mengatakan tersangka pembunuh membakar tangki propana di luar rumah Thane untuk memancingnya keluar, lalu menembaknya hingga tewas.
Baca Juga: Dilarang Transaksi dengan perusahaan di Cina, TikTok Berencana Gugat Donald Trump
Polisi meyakini kedua pria itu mengenal satu sama lain melalui game online dan sedang menyelidiki kasus perselisihan yang terjadi.
Dikutip dari Mirror, sebuah petisi GoFundMe dibentuk untuk mengumpulkan dana bagi keluarga yang berduka cita atas kematian Thane.
Dana tersebut saat ini sudah terkumpul 21.000 dolar AS atau sekitar Rp310 juta.
Baca Juga: Baca Surat Ini, Allah SWT Langsung Jawab Tiap Ayat yang Dibaca
"Dia (Thane) adalah karakter yang sangat unik, unik. Mari kita berkumpul dan menghidupi keluarganya di saat yang membutuhkan," tulis petisi tersebut.
Identitas tersangka saat ini belum dipublikasikan polisi setempat.***
