Oleh-oleh dari China dan Uni Emirat Arab, Menlu Retno Marsudi Boyong Ratusan Juta Vaksin

- 24 Agustus 2020, 16:04 WIB
Menlu RI Retno Marsudi saat bertemu dengan Menlu China Wang Yi.
Menlu RI Retno Marsudi saat bertemu dengan Menlu China Wang Yi. /


GALAMEDIA - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) dan China bersedia membantu menyediakan ratusan juta vaksin virus corona (Covid-19) untuk Indonesia.

Hal itu dia sampaikan dalam jumpa pers usai melakukan kunjungan ke kedua negara itu membahas tentang kerjasama vaksin Covid-19.

"Dari kunjungan dua negara tersebut dapat kami sampaikan bahwa untuk tahun 2020 yang telah kita amankan adalah komitmen sebesar 20 sampai 30 juta vaksin," ujar Retno pada konferensi pers secara daring, Senin 24 Agustus 2020.

Selanjutnya Retno mengatakan pada 2021, pemerintah akan memulai kuartal pertama vaksinasi jangka panjang dengan jumlah vaksin antara puluhan hingga ratusan juta.

Baca Juga: Ngaku Sudah Bicara dengan Presiden Jokowi, Giring Nidji Ngotot Nyapres di Tahun 2024

"Sementara itu untuk 2021 quarter (kuartal) pertama vaksin yang bisa kita secure (amankan) antara 80 sampe 130 juta--itu untuk quarter pertama 2021," tutur Retno.

"Dengan demikian kalau kita bicara angka untuk tahun 2021 maka angkanya yang dapat kita secure 290 juta sampai 340 juta," ujar Retno.

Retno menjelaskan untuk tahapan vaksinasi di Indonesia, pemerintah akan menggunakan dua pendekatan. Pertama adalah pendekatan jangka pendek.

Pendekatan tersebut akan mulai pada 2020. Kemudian yang kedua adalah pendekatan jangka panjang yang dimulai pada 2021.

Baca Juga: Daya Beli Masyarakat Mentok, Presiden Jokowi Beri Tugas Berat Untuk Luhut Binsar Panjaitan

Dalam rapat kabinet terbatas di Istana Negara, Bogor, Jawa Barat, Presiden Joko Widodo telah menyinggung tentang bantuan vaksin tersebut.

Jokowi berharap jika vaksin sudah bisa diproduksi agar segera didistribusikan kepada masyarakat, bahkan jika bisa di ekspor ke luar negeri.

"Kalau memang apa yang kita miliki berlebih dari yang ingin kita gunakan, ya tidak apa dijual ke negara lain. Karena negara lain, di ASEAN saja saya lihat belum ada yang siap dengan vaksin sebanyak yang saya sampaikan," ujarnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x