Turki Borong Rudal Canggih S-400 dari Rusia, AS Pusing Tujuh Keliling

- 25 Agustus 2020, 10:05 WIB
Sistem rudal canggih S-400. (foto:Nationalinterest.org)
Sistem rudal canggih S-400. (foto:Nationalinterest.org) /

GALAMEDIA - Rusia dan Turki akhirnya bersepakat untuk melakukan "bisnis" penting dalam perjalanan hubungan kedua negara. Mereka menandatangani kontrak pengiriman batch kedua sistem rudal anti-pesawat S-400 ke Ankara.

Rusia dan Turki kini masih terus menggodok persyaratan keuangan dalam kontrak. Kepala eksportir senjata negara Rusia Rosoboronexport, Alexander Mikheyev, mengonfirmasi teken kontrak tersebut kepada wartawan pada hari Minggu.

"Kontrak telah ditandatangani."Kedua belah pihak sedang membahas pengaturan keuangan untuk melaksanakan kontrak," terang dia dari kantor berita TASS, Senin, 24 Agustus 2020.

Baca Juga: Bruk! Apartemen di Mumbai Roboh, Ratusan Orang Diduga Masih Terjebak dalam Reruntuhan

Rusia dan Turki sebenarnya sudah bekerjasama sejak tahun 2017. Saat ini keduanya menandatangani kesepakatan senilai 2,5 miliar dolar AD untuk pengiriman sistem rudal anti-pesawat S-400 ke Ankara.

Berdasarkan kontrak, Ankara menerima satu set resimen sistem rudal pertahanan udara S-400 yang terdiri dari dua batalion. Mereka juga berharap menerima transfer sebagian teknologi produksi.

Pengiriman peluncur S-400 ke Turki dimulai pada 12 Juli 2019. Keputusan Turki memesan S-400 buatan Rusia telah memicu kemarahan dari Amerika Serikat (AS).

Baca Juga: Belajar Daring Tetap Gaya, Christian Dior Rilis Tas Sekolah Anak Seharga Rp 26 Juta Saja

Bahkan NATO pun geram. Dilansir wartaekonomi.co.id, Washington pun pusing tujuh keliling. Pasalnya, senjata pertahanan Moskow itu menjadi ancaman bagi jet tempur siluman F-35.

AS tidak mengabaikan upayanya untuk membuat Turki menyerahkan sistem pertahanan udara Rusia tersebut. Namun, Turki juga tidak menyerah pada tekanan.

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x